Warga Palestina mengikuti pemakaman Mohammed Abu Khdeir, 16 tahun, di Jerusalem, 4 Juli 2014. Polisi Israel bentrok dengan ribuan orang Palestina yang memprotes terbunuhnya remaja tersebut. AP/Mahmoud Illean
TEMPO.CO, Shuafat – Konflik antara Israel dan Palestina menyusul tewasnya remaja asal Palestina Muhammad Abu Khdeir pada Rabu pekan lalu tak lantas membuat seluruh warga kedua negara ini menjadi berseteru. Sekitar 600 warga Israel malah berencana akan mengunjungi keluarga Khdeir di Shuafat pada Selasa, 8 Juli 2014 sore waktu setempat.
Mengutip laporan dari laman Jerusalem Post, organisasi anti-rasisme Tag Meir telah mengatur kunjungan ini lewat halaman Facebook mereka. Sekitar 615 dari 4500 tamu undangan telah mengkonfirmasi akan hadir dalam pertemuan itu. Adapun 200 orang lainnya menyatakan “mungkin” hadir. (Baca: Abbas Temui Keluarga Palestina yang Dibakar)
Berbagai komentar dukungan juga tertulis di laman Facebook mereka, menunjukkan bagaimana kematian Khdeir telah menjadi sorotan warga Israel lainnya. Tag Meir juga telah menyewa beberapa bus untuk mengangkut para partisipan yang akan hadir.
Jasad Khdeir ditemukan hangus terbakar di sebuah hutan di Yerusalem Barat pada Rabu pekan lalu. Enam orang tersangka telah ditangkap terkait pembunuhan yang menyebut Khdeir dibakar hidup-hidup itu. (Baca: 6 Tersangka Pembunuh Remaja Palestina Ditangkap)
Penyebab kematian remaja berusia 16 tahun ini diduga oleh aksi balas dendam setelah tiga remaja Israel, yakni Natfali Frenkel, Gilad Shaar, dan Eyal Yifrach ditemukan tewas di Halhul di utara Hebron, Palestina. Akibat kedua kasus tersebut, ketegangan semakin meninggi di sepanjang perbatasan Israel dan Palestina, Jalur Gaza. (Baca: Israel Luncurkan Operasi Udara ke Jalur Gaza)