Begini Proses Pemindahan Senjata Kimia Suriah  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Kamis, 3 Juli 2014 17:44 WIB

Seorang membuat poster di sebelah tiruan mayat korban senjata kimia Suriah di depan markas PBB di New York (21/8). Ratusan pendemo berkumpul untuk mengecam penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah. REUTERS/Adrees Latif

TEMPO.CO, Washington - Pemindahan senjata kimia Suriah dari kapal kontainer Denmar ke kapal Amerika Serikat telah selesai pada Rabu lalu di sebuah pelabuhan di Italia. Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan proses pembuangan senjata nuklir tersebut menandai puncak program pembersihan cadangan senjata kimia Suriah.

Pembersihan ini dianggap penting setelah rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia untuk menyerang pengunjuk rasa yang menentangnya di pinggiran Kota Damaskus pada 23 Agustus 2013. Sekitar 1.400 orang tewas dalam serangan tersebut.

"Transfer bahan kimia Suriah dari kapal kontainer Denmark, Ark Futura, ke kapal motor Cape Ray telah selesai," kata Sekretaris Bidang Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat Laksamana John Kirby, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, 3 Juli 2014. Proses netralisasi akan membutuhkan waktu beberapa minggu.

Pemindahan ratusan ton gas mustard dan bahan-bahan pembuat gas sarin dari kapal Denmark tersebut dikawal ketat oleh pejabat Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPWC), penjaga pantai Italia, dan helikopter militer. (Baca: Suriah Didesak Percepat Penghancuran Senjata Kimia)

<!--more-->

Kirby menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel kepada otoritas Denmark dan Italia yang membantu pemindahan tersebut. "Sekretaris Hagel berterima kasih atas dukungan keduanya dalam proses ini dan sangat bangga dengan kinerja orang-orang yang membantu keberhasilan pemindahan ini," ujar Kirby.

Lebih dari 1.300 metrik ton bahan kimia berbahaya, termasuk gas mustard dan komponen bahan pembuat bahan kimia lainnya, dipindahkan dari kapal Denmark ke sebuah kapal laut Amerika Serikat di Pelabuhan Gioia Tauro, Italia. (Baca juga: Jerman Bantu Pemusnahan Bahan Kimia Suriah)

Jenderal Phillip M. Breedlove dari Angkatan Udara Amerika Serikat mengatakan kapal akan transit di perairan internasional untuk menetralisir bahan kimia dengan cara yang aman dan ramah lingkungan. Proses pemindahan ini diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar dua bulan.

Proses pemusnahan senjata kimia Suriah tersebut didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan Rusia sejak September tahun lalu. Pemusnahan senjata kimia Suriah ini juga diharapkan bisa mengakhiri perang saudara berkepanjangan yang terjadi di negara Timur Tengah itu.

CHANNEL NEWS ASIA | DEUTSCHE WELLE | ROSALINA




Terpopuler
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Pemakaman Pemuda Israel Dihadiri Ribuan Pelayat
Pemimpin Pemberontak Irak Serukan Perang Suci
Ketika Gadis AS Jatuh Cinta dengan Jihadis ISIS










Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya