Dijerat Korupsi, Sarkozy Terancam Dibui 10 Tahun

Reporter

Kamis, 3 Juli 2014 09:03 WIB

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy tiba dengan pengawalan polisi di unit investivigasi keuangan di Paris, 1 Juli 2014. Menurut kantor kejaksaan, Sarkozy menjalani penyelidikan atas dugaan menggunakan pengaruhnya untuk menggagalkan penyelidikan kampanye pemilu 2007. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Paris - Meski Nicolas Sarkozy sudah kembali ke rumahnya di Paris setelah menjalani interogasi selama 15 jam ihwal kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang, nasib mantan Presiden Prancis itu belum sepenuhnya aman.

Saat ini, seperti dilaporkan laman Expatica, hakim telah menetapkan status min en examen kepada Sarkozy, yang secara harfiah menempatkan Sarkozy sebagai obyek investigasi resmi. Ia bisa dipanggil kembali ke penjara untuk diinterogasi setiap saat. (Baca:Mantan Presiden Prancis Ditangkap Polisi)

Jika semua tuduhan yang dibebankan kepada Sarkozy terbukti, pria 59 tahun ini bisa menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda 150 ribu euro atau sekitar Rp 2,4 miliar.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan stasiun televisi dan radio Prancis, Sarkozy membantah semua tuduhan. Ia menyangkal tudingan bahwa dia telah menjanjikan sebuah jabatan kepada seorang hakim demi pertukaran informasi dan menerima dana ilegal untuk keperluan kampanye dari pengusaha Liliane Bettencourt dan mantan Presiden Libya Muammar Khadafi. (Baca: Korupsi, Sarkozy Tuding Partai Sosialis 'Otaknya')

Penangkapan Sarkozy dilakukan dengan menyadap telepon pribadinya. Ia kemudian menjalani pemeriksaan dan penahanan oleh polisi antikorupsi Prancis. Sarkozy disebut dulu pernah memiliki telepon seluler khusus yang diberi nama panggilan "Paul Bismuth". Ponsel ini ia gunakan untuk berbicara dengan pengacaranya, sebab ia menduga percakapannya via telepon telah direkam.

Sarkozy sempat menikmati masa tak tersentuh hukum atau impunitas, yakni saat dia menjabat Presiden Prancis. Namun hak istimewa itu berakhir saat dia tak lagi jadi presiden. Begitu dia meletakkan jabatan pada 2012, rumah Sarkozy di Paris yang ditempati bersama istri ketiganya, Carla Bruni, digerebek oleh polisi antikorupsi. Kasus ini bergulir hingga sekarang. (Baca:15 Jam Diinterogasi, Sarkozy Dalam Pantauan Hakim)










ANINGTIAS JATMIKA | EXPATICA | BBC | DAILY MAIL










Berita lainnya:
Polisi Hong Kong Tangkap 511 Pendemo Prodemokrasi
Pemakaman Pemuda Israel Dihadiri Ribuan Pelayat
Pemimpin Pemberontak Irak Serukan Perang Suci

Advertising
Advertising

Berita terkait

Nicolas Sarkozy Jadi Saksi di Persidangan Mantan Ajudannya

2 November 2021

Nicolas Sarkozy Jadi Saksi di Persidangan Mantan Ajudannya

Nicolas Sarkozy memenuhi panggilan hakim untuk menjadi saksi di persidangan mantan ajudannya, namun dia menolak memberi keterangan di sana.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Satu Tahun Penjara

30 September 2021

Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Satu Tahun Penjara

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada Kamis dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena pendanaan kampanye ilegal pada pemilu 2012.

Baca Selengkapnya

Nicolas Sarkozy Hadiri Sidang Pendanaan Kampanye Ilegal

17 Maret 2021

Nicolas Sarkozy Hadiri Sidang Pendanaan Kampanye Ilegal

Nicolas Sarkozy dituduh telah mendanai kampanyenya ilegal saat mencalonkan menjadi Presiden Prancis pada 2012.

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Tiga Tahun karena Korupsi

2 Maret 2021

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Tiga Tahun karena Korupsi

Nicolas Sarkozy divonis 3 tahun karena menawarkan jabatan kepada hakim senior sebagai imbalan informasi penyelidikan kasus pembayaran kampanye 2007.

Baca Selengkapnya

Prancis: Nicolas Sarkozy Terima Uang Dari Libya

21 Maret 2018

Prancis: Nicolas Sarkozy Terima Uang Dari Libya

Nicolas Sarkozy, ditahan polisi karena dugaan menerima uang ilegal dari Libya untuk pemilu 2007. Bekas pemimpin Prancis itu terima dana Rp 82 miliar.

Baca Selengkapnya

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.

Baca Selengkapnya

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut

Baca Selengkapnya

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron

Baca Selengkapnya