Pilpres Turki, Kubu Sekuler Dukung 'Muslim Taat'  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 30 Juni 2014 09:10 WIB

Suasana saat warga berkumpul untuk menunggu waktu berbuka yang dijaga oleh sejumlah polisi huru-hara di Lapangan Taksim, Istanbul, Turki, 28 Juni 2014. AP/Emrah Gurel

TEMPO.CO, Ankara - Dua partai oposisi utama Turki yang berhaluan sekuler pada Minggu, 29 Juni 2014, secara resmi mendukung seorang tokoh yang dikenal sebagai muslim yang taat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Partai Rakyat Republik (CHP) dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP) mengajukan permohonan bersama kepada parlemen untuk mencalonkan Ekmeleddin Ihsanoglu, seorang diplomat akademik dan karier, sebagai kandidat mereka dalam pemilihan presiden Agustus mendatang.

Dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan Ketua Parlemen Cemil Cicek, anggota parlemen senior dari kubu oposisi menyerahkan tanda tangan mengusung Ihsanoglu, lulusan Universitas Al Azhar Kairo, sebagai kandidat presiden. Dia dianggap sebagai penantang kuat Perdana Menteri Tayyip Ergoden dari partai Islam yang juga akan maju dalam bursa pemilihan presiden.

Erdogan, dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, diperkirakan akan secara resmi mengumumkan pencalonannya besok. Pemilihan presiden Turki akan dihajat pada 10 Agustus.

Sinyalemen dukungan oposisi sekuler pada Ihsanoglu muncul awal bulan ini. Selama ini mereka kerap menuduh Erdogan memaksakan nilai-nilai Islam di negara sekuler yang mayoritas penduduknya muslim itu.

Namun, tak semua anggota setuju atas pilihan partai. Dua puluh satu anggota parlemen dari CHP menolak untuk menandatangani perjanjian. Sedangkan anggota parlemen ultranasionalis MHP memberikan dukungan penuh mereka.

Lahir di Kairo dari orang tua Turki, Ihsanoglu, 70 tahun, mengundurkan diri pada bulan Desember sebagai kepala Organisasi Kerja Sama Negara-negara Islam (OKI) dan menjabat sebagai utusan Turki untuk Bosnia dan Gambia dalam karier diplomatiknya. Piawai berbicara dalam lima bahasa, dia kerap dipandang sebagai sosok rekonsiliasi dan moderat.

Jajak pendapat terbaru menyatakan Erdogan masih dicintai rakyatnya dan diprediksi akan meraih kemenangan mutlak pada putaran pertama pemilu. Jajak pendapat yang dihajat lembaga survei Genar menyebut Erdogan mengantongi 55,2 persen dan Ihsanoglu 35,8 persen suara.

AL ARABIYA | INDAH P

Berita lain:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Ahok Berulang Tahun Bertepatan Hari Pertama Puasa
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta
BEM Undip: Pindah TPS Bukan untuk Coblos Prabowo
Pengguna Facebook di Indonesia Naik 6 Persen
Asus Siapkan Jam Tangan Pintar Murah

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya