Seorang perempuan pendukung mantan kepala militer Mesir Abdel Fattah al-Sisi, bersorak sambil memegang bendera nasional saat merayakan kemenangan Al-Sisi pada pemilihan Presiden di Tahrir square, Kairo (28/5). Partisipasi rakyat tetap rendah, 44 persen, meski pemilih diberi satu hari tambahan Rabu untuk mencoblos. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi turut ambil bagian dalam sepeda maraton bersama artis, tokoh media massa, dan mahasiswa di Kairo, Jumat, 13 Juni 2014. Kegiatan itu dimaksudkan sebagai ajang kampanye hemat energi yang telah menghabiskan biaya miliaran dolar setiap tahun.
Perdana Menteri Ibrahim Mahlab dan Menteri Pertahanan Sidqi Subhi juga ikut serta dalam acara gowes bersama berjarak 20 kilometer ini. Rombongan berangkat dari akademi militer di Kairo.
Mengenakan pakaian olahraga termasuk sarung tangan, Presiden Sisi meminta masyarakat mengurangi konsumsi bahan bakar dengan cara bersepeda atau berjalan kaki. Menurut Sisi, pemerintah telah kehilangan duit puluhan miliar setiap tahun hanya untuk subsisi BBM.
"Jika kalian menggunakan mobil, Anda membayar sekitar 4 pounds (sekitar Rp 80 ribu) untuk jarak 20 atau 25 kilometer. Sedangkan pemerintah membayar 8 pounds (sekitar Rp 160 ribu) untuk jarak 20 kilometer," kata Sisi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah. Dia menambahkan, "Seandainya 3.000 warga bersepeda bersama saya, berapa banyak yang harus dibayar?"
Pengendara sepeda sangat jarang terlihat di Kairo, sebuah kota yang kondisi lalu lintasnya semrawut. Mesir menghabiskan sekitar 170 miliar pounds (sekitar Rp 282 triliun) untuk subsidi BBM dalam tahun anggaran yang berakhir pada 30 Juni 2014. Menurut sumber pemerintah, pada bulan ini ada rencana memotong subsidi hingga 104 miliar pounds.
Harga BBM di Mesir paling rendah di dunia. Siapa pun pemimpin negeri itu, mereka jarang melakukan pengurangan subsidi karena khawatir akan terjadi kerusuhan.
Sisi berhasil menggulingkan Presiden Muhamad Mursi pada 3 Juli 2013 menyusul aksi massa melawan kekuasaannya. Dia memenangi kursi pemilihan presiden dengan perolehan dukungan 96 persen suara pada pemilu Mei 2014.
