Operasi Militer di Bandara Karachi, 24 Tewas  

Reporter

Senin, 9 Juni 2014 18:44 WIB

Pasukan Komando Pakistan memasuki terminal Bandara Internasional Jinnah, Karachi, 8 Juni 2014. Sekelompok pria bersenjata berat menembaki calon penumpang di bandara tersebut. AP/Shakil Adil

TEMPO.CO, Karachi - Pasukan keamanan Pakistan melancarkan kembali operasi militer di bandara Karachi, Senin, 9 Juni 2014. Menurut laporan kantor berita Agence France-Presse setelah mengutip keterangan pasukan paramiliter, adu senjata antara pasukan keamanan dan militan yang menguasai bandara menyebabkan 24 orang tewas.

"Kami melancarkan operasi militer lagi dan mengirimkan pasukan tambahan," kata Sibtain Rizvi, juru bicara pasukan paramiliter Rangers. Dia menambahkan, dalam serangan tersebut seorang pejabat kepolisian cedera.

Wartawan AFP yang berada di tempat kejadian mengatakan adu tembak kedua belah pihak, antara pasukan keamanan dan pemberontak dapat terdengar di dalam ruangan bandara, saat pasukan elite Rangers merangsek masuk.

Penyerbuan terhadap bandara Jinnah International Airport itu berlangsung pada Ahad dinihari waktu setempat, 8 Juni 2014, hingga fajar menyingsing. Menurut petugas keamanan, dalam serangan tersebut sepuluh militan tewas ditembak.

Dalam serangan paling berani di kota terbesar di Pakistan tersebut, pemberontak membawa rompi bom bunuh diri, granat, dan peluncur roket. Di antara 14 korban terdiri dari petugas keamanan dan empat karyawan bandara.

AL ARABIA | CHOIRUL

Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
Nurul: Keaslian Dokumen Pemecatan Prabowo Diragukan
Lukisan Buaya Djoko Pekik Dibanderol Rp 6 Miliar

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya