Menteri Luar Negeri RI, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, di sela-sela pertemuan Retreat of Foreign Ministers yang diselenggarakan di Mexico City, Meksiko (14/4). Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Tonny Abbott di Batam belum memulihkan hubungan kedua negara. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyebutkan tiga kerja sama kedua negara masih dalam kondisi dibekukan, yaitu bidang intelejen, patroli bersama, dan latihan gabungan.
"Code of conduct sudah ada di pihak Australia, memang semakin terkonsolidasi. Ada tekad kedua kepala negara untuk memperbaiki hubungan," kata Marty di Istana Negara, Senin, 9 Juni 2014.
Ia memaparkan pertemuan di Batam memang membahas perkembangan pelaksanaan enam langkah code of conduct yang dituntut pemerintah. Akan tetapi, pertemuan tersebut juga membahas mengenai masalah pencari suaka yang semakin berkembang dan berpotensi konflik. "Prinsipnya, sudah ada pembahasan beberapa kali," kata Marty.
Ia menyatakan nasib pulihnya hubungan kedua negara berada di pundak pemerintah Australia. Hubungan tersebut akan pulih jika Australia menunjukkan itikad baik terhadap masalah penyadapan yang pernah terjadi.
Pemerintah membekukan kerja sama dengan Australia setelah terkuaknya upaya mata-mata terhadap SBY pada 2009. Australia menyadap telepon SBY, Ani Yudhoyono, dan sejumlah pejabat penting.