Taliban Pakistan Mengklaim Kuasai Bandara Karachi  

Reporter

Senin, 9 Juni 2014 14:33 WIB

Tentara Amerika Serikat Sersan Bowe Bergdahl, menunggu di sebuah mobil sebelum dibebaskan di perbatasan Afghanistan (4/6). Taliban telah merilis video 17-menit yang menunjukkan penyerahan Bergdahl kepada militer Amerika dekat perbatasan Afghanistan dengan Pakistan, dalam pertukaran untuk lima militan ditahan di penjara Guantanamo Bay US, Kuba. REUTERS/Al-Emara via Reuters TV

TEMPO.CO, Karachi - Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Bandara Karachi, Pakistan, yang telah menewaskan sedikitnya 23 orang. Kelompok bersenjata ini juga menyampaikan peringatan bahwa mereka akan melakukan serangan lagi dengan cara lain.

Selain itu, serangan tersebut juga membuat setidaknya 18 orang terluka. Akibat adu senjata antara petugas keamanan dan Taliban, semua penerbangan di bandara yang juga dikenal sebagai Jinnah International Airport itu ditunda.

Juru bicara Tehreek-e-Tahaffuz-e-Pakistan (TTP) mengatakan kepada kantor berita Al-Jazeera bahwa gempuran mematikan itu dimulai pada tengah malam, Ahad, 8 Juni 2014, dan terkait dengan penahanan aktivis TTP serta serangan udara di Waziristan Utara.

Koresponden Al-Jazeera di Islamabad, Kamal Hyder, mengatakan Shahidullah Shahed dari TTP menyampaikan pesan tertulis bahwa kelompoknya mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Taliban siap mendeklarasikan perang sehingga dalam beberapa hari ke depan di sana bakal terjadi serangan lanjutan." Serangan terhadap bandara tersibuk di Pakistan itu dilakukan oleh para penyerbu dengan senjata berat. Mereka juga membawa granat dan senjata otomatis saat menyerbu terminal kargo.

Dalam serangan yang berlangsung selama enam jam itu, sejumlah pria bersenjata Taliban menjelaskan, mereka berhasil menguasai kawasan di sekitar bandara. Namun bunyi ledakan dan tembakan masih terdengar hingga Senin pagi waktu setempat, 9 Juni 2014. Ulah Taliban ini dibalas oleh pasukan pemerintah Pakistan.

"Adu senjata itu menewaskan sedikitnya sepuluh orang dari pihak penyerbu," kata petugas keamanan Pakistan yang tak disebutkan namanya.

Menurut Hyder, serangan itu betul-betul dipersiapkan dengan baik. "Para penyerbu mengenakan seragam petugas keamanan bandara dan menggunakan kartu identitas guna memasuki bandara.

AL-JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
Nurul: Keaslian Dokumen Pemecatan Prabowo Diragukan
Lukisan Buaya Djoko Pekik Dibanderol Rp 6 Miliar










Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya