Swiss Bekukan US$ 190 Juta Milik Viktor Yanukovych

Reporter

Kamis, 5 Juni 2014 09:35 WIB

Viktor Yanukovich. REUTERS/Grigory Dukor

TEMPO.CO, Jenewa - Swiss membekukan aset milik mantan pemimpin Ukraina yang melarikan diri ke Rusia, Viktor Yanukovych, senilai US$ 190 juta. Pembekuan aset milik Viktor dan orang-orang terdekatnya diumumkan otoritas Swiss pada Rabu, 4 Juni 2014, seperti diberitakan Channel News Asia.

Pembekuan itu dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pada Februari lalu setelah Viktor melarikan diri. Nilai aset yang dibekukan sebesar US$ 187 juta atau sekitar 137 juta euro. Kedua, kata Kepala Departemen Hukum Kementerian Luar Negeri Swiss Valentin Zellweger, pembekuan aset atas perintah pemerintah senilai US4 75 juta. (Baca: Intervensi Militer Rusia atas Permintaan Yanukovych)
Keputusan Swiss membekukan aset Viktor dan orang-orang dekatnya dilakukan setelah kantor penuntut umum Swiss menemukan bukti tentang tujuh kejahatan yang dilakukan tersangka Viktor, di antaranya pencucian uang dan korupsi.

Sedangkan pemerintah Ukraina yang berkuasa saat ini telah mengindetifikasi aset senilai sedikitnya US$ 3 juta atau sekitar 2,1 juta euro dikuasai rezim Viktor Yanukovych. Penuntut umum, Oleh Makhnitskyi, kepada jurnalis pada April lalu mengatakan pihaknya sedang memulihkan keadaan negara akibat hilangnya aset yang sedemikian besar.

Menurut Zellweger, langkah cepat Swiss membekukan aset Viktor dan orang-orang dekatnya dilakukan lantaran kasus seperti ini dianggap penting dalam mengamankan aset-aset sebagai bahan informasi untuk penuntutan hukum. "Aset-aset itu milik rakyat yang dicuri, dan Swiss sudah lebih dari seperempat abad memiliki pengalaman seperti ini," kata Zellweger. (Baca: PBB: Pelanggaran HAM di Ukraina Mengkhawatirkan)

Sejak 2003, Swiss sudah mengembalikan dana mantan pemimpin negara-negara yang disimpan di negara itu, seperti Ferdinand Marcos dari Filipina, Sani Abacha (Nigeria), Vladimiro Montesinos (Peru), dan Jean-Claude Duvalier (Haiti). Total dana yang dikembalikan Swiss mencapai 1,8 juta swiss franc.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA HASUGIAN




Terpopuler:
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa
Kandung Gambar Ektremis, Unilever Tarik Iklannya
Obama Tempatkan Duta Besar Pertama di Somalia

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya