Imigran Sahara meneriakkan slogan saat mereka duduk di atas pagar logam yang membagi Maroko dan wilayah Spanyol Melilla (18/5). Sekitar 700 migran Afrika telah berada diatas pagar perbatasan kawat berduri di kantong Afrika Utara berusaha memasuki wilayah Spanyol. AP/Santi Palacios
TEMPO.CO, Melilla – Sekitar 400 imigran yang berasal dari negara-negara sub-Sahara, Afrika, diperkirakan telah berhasil memanjat pagar perbatasan Melilla, Spanyol, yang memisahkan Afrika dan Eropa pada Rabu, 28 Mei 2014, sebelum fajar.
Kepada BBC, Rabu, 28 Mei 2014, Wali Kota Melilla Juan Jose Imbroda menyatakan pasukan keamanan gabungan dari Spanyol dan Maroko gagal menghalau mereka. Jumlah mereka yang terlampau banyak membuat petugas keamanan kewalahan.
Melilla merupakan titik penyeberangan utama bagi imigran Afrika pencari suaka menuju Spanyol. Menurut laporan wartawan BBC, Tom Burridge, Spanyol telah menambah pasukan kemanannya di perbatasan Melilla untuk menghalau imigran yang terus mengalir ke Eropa.
Sebagian imigran yang upayanya berhasil digagalkan keamanan kini berada di pusat imigrasi sementara. Namun, karena jumlah mereka yang begitu banyak, penampungan tersebut menjadi sesak karena melebihi kapasitas hingga lima kali lipat.
Mereka bisa menghabiskan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di sana. Beberapa di antaranya mungkin akan dipindahkan ke pusat imigrasi di kota lain. Namun sebagian besar pada akhirnya akan dikembalikan ke negara asal mereka.
Banyak warga Afrika yang putus asa dengan kondisi di negara mereka, sehingga berani mempertaruhkan nyawanya untuk bisa mendapat penghidupan yang lebih baik di Eropa, terutama Italia dan Spanyol, dengan mencari suaka. (Baca: 400 Imigran Afrika Ditangkap di Libya)