Duta Besar Peru untuk Indonesia Roberto Hernan Seminario Portocarrero memberikan penghargaan "Order of the Sun-in the grade Grand Cross" kepada mantan Duta Besar Indonesia di Peru Yosef Berty Fernandez di Jakarta (22/5) Tempo/Natalia Santi
TEMPO.CO, Jakarta – Peru mengharapkan peningkatan volume perdagangan bilateral hingga US$ 1 miliar dalam sepuluh tahun ke depan. Harapan tersebut mengingat banyaknya potensi perdagangan yang dapat digali kedua negara.
“Kementerian Perdagangan Peru dan Indonesia menargetkan peningkatan perdagangan US$ 1 miliar dalam 10 tahun ke depan,” kata Duta Besar Peru untuk Indonesia Roberto Hernan Seminario Portocarrero usai memberikan penghargaan bagi mantan Duta Besar Indonesia untuk Peru Yosef Berty Fernandez di Jakarta, Kamis, 22 Mei 2014.
Menurut Dubes Seminario, angka tersebut mungkin terlihat besar, namun dia memberi contoh hubungan perdagangan antara negaranya dengan Cina. Sepuluh tahun yang lalu hanya sekitar US$ 400 juta dan kini mencapai US$ 4 miliar.
Dua bulan lalu, Peru juga meresmikan kantor perdagangan di Indonesia. Mereka juga berencana membangun gudang logistic di Indonesia.
“Indonesia akan dijadikan hub. Dari sini, kami akan merambah wilayah Asia Tenggara,” tambah dia. Dalam peringatan 40 tahun hubungan Indonesia-Peru tahun depan, Dubes Seminario berencana menggelar festival budaya di Jakarta.
“Kami akan mengusahakan agar rakyat Indonesia menikmati pertunjukan budaya Peru,” kata dia.
Seminario mengharapkan untuk dapat menarik para investor Peru ke Indonesia, seperti yang telah dilakukan pengusaha Big Cola. Selain minuman, bidang lain yang bisa dikembangkan menurutnya adalah restoran dan pertambangan. Dia juga berharap pengusaha Indonesia akan tertarik berinvestasi ke Peru.