Seorang tentara Thailand bersenjata bersiaga di balik kendaraan militer di the Army Club tak lama setelah pengumuman kudeta militer di Bangkok, Thailand (22/5). Panglima Tentara Thailand menyatakan pengambilalihan pemerintahan ini penting untuk mengembalikan stabilitas negara. (AP Photo/Apichart Weerawong)
TEMPO.CO, Thailand – Menyusul pengumuman kudeta yang dilakukan militer Thailand pada Rabu, 21 Mei 2014 kemarin, mereka juga menyatakan telah menahan setidaknya 25 politikus terkemuka Negeri Gajah Putih tersebut. (Baca: Linimasa Krisis Thailand Menuju Kudeta Militer)
Dikutip dari New York Times, 25 politikus, termasuk Suthep Thaugsuban yang menjadi pemimpin gerakan anti-pemerintah, ditahan pada Kamis, 22 Mei 2014 kemarin. Meskipun pemimpinnya ditahan, kelompok gerakan anti-pemerintah memuji kudeta ini.
“Ini adalah hari kemenangan bagi rakyat," ujar Samdin Lertburt, pemimpin gerakan anti-pemerintah lainnya. “Pihak militer telah melakukan tugas mereka dan kami akan melakukan tugas kami,” katanya.
Tidak sampai di situ, militer juga telah mengeluarkan surat panggilan untuk 41 tokoh politik terkait dengan Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri yang diduga melakukan korupsi. Di antara mereka, terdapat juga nama mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra, adik dari Thaksin. (Baca: Sebelum Kudeta, Militer Ajukan Proposal ke Thaksin)