TEMPO.CO, Bangkok - Situasi di Thailand pascakudeta militer semakin tidak menentu. Namun sampai Kamis malam Indonesia belum memberlakukan larangan bepergian ke negeri Gajah Putih itu.
“KBRI masih memantau situasi, semua media elektronik diblok kecuali untuk menyampaikan informasi dari penguasa darurat militer,” kata Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Lutfi Rauf.
Meskipun Indonesia belum mengeluarkan larangan untuk berkunjung, namun Dubes Lutfi menekankan bagi wisatawan situasinya tidak menentu.
Angkatan Bersenjata Thailand mengumumkan pengambilalihan kekuasaan atas pemerintahan negara sejak pukul 16.30, Kamis, 22 Mei 2014. Militer memberlakukan jam malam mulai pukul 22.00 hingga 05.00 pagi. (Baca: Militer Thailand Kuasai Pemerintahan)
“Kondisi saat ini toko tutup mulai pukul 20.00, dan transportasi umum berhenti beroperasi pukul 21.00,” jelas Dubes Lutfi.
KBRI Bangkok mengeluarkan edaran bagi seluruh WNI di Thailand untuk menambah kehati-hatian dan kewaspadaan. Kartu identitas diri harus dibawa ke mana pun berada.
WNI juga diminta untuk menjauh dari tempat-tempat demonstrasi atau berkumpulnya massa terutama di malam hari dan tetap mewaspadai, memantau perkembangan situasi di sekitarnya dengan seksama. Bila melihat pergerakan massa agar segera menghindar ke tempat yang lebih aman. (Baca: Linimasa Krisis Thailand Menuju Kudeta Militer)
KBRI juga mengimbau agar WNI tidak meninggalkan tempat tinggal atau penginapan jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak terutama pada malam hari. Selain itu menghindari penggunaan atribut atau pakaian berwarna merah, kuning dan atau hitam yang bisa disalahtafsirkan sebagai bagian anggota kelompok yang bertikai.
“KBRI Bangkok telah membentuk tim bekerja sama dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia untuk memberikan informasi dan bantuan yang diperlukan bagi WNI terkait dengan situasi politik yang saat ini berlangsung di Bangkok,” jelas pengumuman tersebut. (Baca: Sebelum Kudeta, Militer Ajukan Proposal ke Thaksin)
Bagi WNI juga disediakan layanan telepon yang dapat dihubungi, yakni 0929-031103, 0929-951595, dan 0929-951596. Kedutaan juga terus mem-posting perkembangan situasi melalui www.kemlu.go.id/bangkok dan laman Facebook Komunitas Indonesia di Thailand.
NATALIA SANTI
Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Malaysia Hentikan Pembangunan Mercusuar di Tanjung Datu
Razia Parkir Liar, 'Keponakan' Jenderal Lolos
Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya