Seorang polisi menyemprotkan gas air mata ke seorang demonstran di Brazil (15/6). Aksi dua hari aksi mengkritisi besarnya anggaran Piala Konfederasi di tengah kenaikan biaya transportasi ini berujung ricuh. (AP Photo/Agencia Brasil, Marcello Casal)
TEMPO.CO, Brasilia - Ribuan orang memblokade sejumlah jalan di kota-kota besar Brasil dalam demonstrasi menentang perhelatan Piala Dunia 2014 yang akan berlangsung satu bulan lagi. Beberapa dari mereka melempar batu, membakar ban, dan memenuhi jalan-jalan besar di jam sibuk, termasuk di Sao Paulo dan Rio de Janiero, Kamis, 15 Mei 2014.
"Kami marah karena pemerintah menghabiskan miliaran dolar untuk turnamen sepak bola bulan depan, bukannya untuk membuat proyek-proyek sosial atau perumahan," kata seorang demonstran, seperti dilaporkan BBC News, Kamis, 15 Mei 2014.
Aksi ini diawasi dengan saksama oleh pemerintah sebagai indikasi tantangan keamanan menjelang Piala Dunia yang dimulai pada 12 Juni nanti. Sejumlah orang--termasuk masyarakat sipil, polisi, guru, dan pegawai pemerintah--juga telah melakukan mogok kerja nasional.
"Demo ini adalah aksi simbolis. Kami tidak akan menghancurkan atau merusak stadion. Apa yang kami inginkan adalah lebih banyak hak bagi warga untuk memiliki rumah yang layak. Kami ingin menunjukkan kepada pemerintah bagaimana Piala Dunia berdampak bagi warga miskin," kata Guilherme Boulos, pemimpin Homeless Workers Movement.
Polisi telah dikerahkan untuk menertibkan aksi ini. Pemerintah juga telah meminta tenaga tentara untuk membantu mengamankan jalanan untuk mengatisipasi demo, perampokan, dan penjarahan selama Piala Dunia berlangsung.
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.