Kesaksian Gadis Korban Penculikan Massal Nigeria  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 7 Mei 2014 07:21 WIB

Demonstran beristirahat ditengah-tengah protes menuntut pembebasan penculikan gadis di desa Chibok, Lagos, Nigeria (5/5). Boko Haram pada April lalu menyerbu sebuah sekolah di Chibok, di negara bagian Borno, lalu semua gadis diculik dan menghilang ke daerah perbatasan Kamerun. REUTERS/Akintunde Akinleye

TEMPO.CO, Abuja - Penculikan massal atas siswi sebuah sekolah di Nigeria menyedot perhatian dunia. Aktris Angelina Jolie menyebut penculikan itu sebagai kekejaman tak terperikan.

Menurut seorang siswi yang menjadi saksi mata, kejadian itu bermula saat dia dan rekan-rekannya mendengar serentetan tembakan. Beberapa saat kemudian masuk beberapa pria berseragam ke dalam asrama sekolah. Salah satu dari mereka mengaku sebagai tentara dan berjanji menyelamatkan mereka. Para siswi yang kebingungan itu pada awalnya merasa lega.

"Jangan khawatir, kami tentara," kata gadis 16 tahun itu menirukan orang yang masuk ke asramanya. "Tidak ada yang akan terjadi pada kalian."

Orang-orang bersenjata memerintahkan ratusan siswi Sekolah Menengah Negeri Khusus Perempuan Chibok berkumpul di luar. Beberapa dari mereka menuju ruang penyimpanan makanan, menguras isinya, dan kemudian membakarnya. Para siswi digiring naik ke atas truk.

"Mereka mulai berteriak 'Allahu akbar', dan saat itulah kami tahu siapa mereka," katanya. Para pria itu bukan tentara, apalagi pelindung mereka. Mereka adalah anggot kelompok ekstremis Islam, Boko Haram, yang terkenal kejam.

Remaja ini merupakan satu di antara 50 siswi yang berhasil lolos. Ia menceritakan penculikan itu kepada The Associated Press bersama 30 temannya.

Ia menceritakan pelarian heroiknya bersama puluhan temannya. Setelah melewati tiga desa, kendaraan yang ditumpanginya rusak. Saat itulah ia dan temannya melompat keluar dan melarikan diri.

Untuk menghindari pengejaran, mereka bersembunyi di semak-semak, atau naik ke atas pohon. Setelah merasa aman, mereka keluar dari persembunyian dan kembali pulang ke desa.

Chibok berada di kawasan timur laut yang terpencil di Nigeria dengan populasi kecil. Sekolah yang diserang merupakan lembaga pendidikan elite. Para siswinya datang baik dari kalangan muslim maupun kristen. Sebelumnya, sekolah ini sempat ditutup karena menjadi sasaran penyerangan Boko Haram, sebelum dibuka kembali untuk memberi kesempatan para siswi mengikuti ujian akhir tahun.

Pada 14 April lalu, seorang pejabat pemerintah daerah, Bana Lawal, menerima peringatan melalui telepon selulernya. Dia diberitahu bahwa sekitar 200 anggota kelompok militan bersenjata berat menuju kotanya dengan 20 truk dan lebih dari 30 sepeda motor.

Lawal segera menghubungi 15 tentara yng menjaga Chibok. Ia juga membangunkan warga yang tertidur untuk melarikan diri ke semak-semak dan bukit-bukit di dekatnya. Para prajurit meminta bantuan ke barak terdekat, sekitar 48 kilometer jauhnya, tapi tak ada bantuan yang dikirimkan.

Ketika gerilyawan itu muncul dua jam setelah peringatan tersebut, para prajurit berjuang meskipun mereka kalah jumlah dan persenjataan. Satu setengah jam kemudian, para penjaga ini kehabisan amunisi dan lari untuk menyelamatkan diri. Satu orang tewas.

Tiga minggu kemudian, 276 siswi hilang. Menurut perantara yang berhubungan dengan penculik, setidaknya dua di antaranya meninggal karena gigitan ular, dan sekitar 20 lainnya sakit.

Penderitaan mereka--dan kegagalan militer Nigeria menemukan mereka--telah menarik perhatian internasional atas pemberontakan ekstremis Islam yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang ini. Boko Haram--bermakna "pendidikan Barat adalah dosa"--mengaku bertanggung jawab atas penculikan massal dan mengancam akan menjual gadis-gadis itu. Klaim itu dibuat dalam sebuah video yang disebarluaskan pada Senin lalu.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan pada Selasa, 6 Mei 2014, mengumumkan ia telah menerima tawaran Amerika Serikat untuk membantu upaya pencarian. Pemerintah Inggris juga telah menyatakan keprihatinan atas nasib para siswi yang hilang.

AP | INDAH P

Berita terkait

Jual Hadiah Kurma dari Saudi, Nigeria Minta Maaf

16 Juni 2017

Jual Hadiah Kurma dari Saudi, Nigeria Minta Maaf

Hingga saat ini Nigeria belum menahan tersangka penjualan kurma.

Baca Selengkapnya

Korban Penculikan Boko Haram Tiba di Chibok, Nigeria

7 Mei 2017

Korban Penculikan Boko Haram Tiba di Chibok, Nigeria

Pada saat penculikan, puluhan orang berhasil menyelamatkan diri, tetapi lebih dari 200 orang lainnya hilang selama dua tahun.

Baca Selengkapnya

Presiden Nigeria Menemui 82 Korban Penculikan Boko Haram  

7 Mei 2017

Presiden Nigeria Menemui 82 Korban Penculikan Boko Haram  

Mereka diculik sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Boko Haram Bebaskan Puluhan Pelajar yang Diculik 3 Tahun Lalu

7 Mei 2017

Boko Haram Bebaskan Puluhan Pelajar yang Diculik 3 Tahun Lalu

Sebanyak 82 dari 276 siswa perempuan Chibok yang diculik tiga tahun lalu oleh ekstremis Boko Haram di utara Nigeria, dibebaskan.

Baca Selengkapnya

Anjing Korbankan Nyawa Serang Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria  

6 April 2017

Anjing Korbankan Nyawa Serang Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria  

Anjing menyerang pelaku bom bunuh diri di pesta pernikahan di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Istri Pendeta Menang Ratu Kecantikan Nigeria

7 Februari 2017

Istri Pendeta Menang Ratu Kecantikan Nigeria

Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.

Baca Selengkapnya

Anak 10 Tahun Tewas Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria

1 Februari 2017

Anak 10 Tahun Tewas Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria

Seorang anak perempuan Nigeria usia 10 tahun tewas dalam aksi bom bunuh diri di kamp pengungsi yang menghindar dari ancaman milisi Boko Haram.

Baca Selengkapnya

Mubalig Nigeria Nikahi Lebih dari 100 Perempuan  

30 Januari 2017

Mubalig Nigeria Nikahi Lebih dari 100 Perempuan  

Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.

Baca Selengkapnya

Sadis, Bayi Dilibatkan dalam Aksi Teror di Nigeria

24 Januari 2017

Sadis, Bayi Dilibatkan dalam Aksi Teror di Nigeria

Kelompok teroris di Nigeria menggunakan bayi dalam aksi bom bunuh diri

Baca Selengkapnya

Dituding Sebar Berita Palsu, Polisi Nigeria Tahan 2 Wartawan

20 Januari 2017

Dituding Sebar Berita Palsu, Polisi Nigeria Tahan 2 Wartawan

Polisi Nigeria menahan 2 wartawan diduga terkait pemberitaan tentang hilangnya puluhan tentara dan penyelidikan berbagai aset militer.

Baca Selengkapnya