Seorang wanita membaca papan bertuliskan pesan harapan bagi penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di pusat perbelanjaan Petaling Jaya, dekat Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 18 Maret 2014. (AP Photo/Lai Seng Sin)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Para ahli audio forensik Amerika Serikat meminta penyelidikan yang lebih terbuka atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Permintaan ini dilakukan setelah mereka menduga kuat bahwa rekaman percakapan pesawat telah diedit.
“Ini sangat aneh,” kata pakar audio video forensik Ed Primeau dari Forensik Primeau, Michigan, AS, kepada NBC News, seperti dikutip dari laman Malaysian Insider, Minggu, 4 Mei 2014. Ia menuturkan ada empat jeda yang terdengar sangat jelas yang menunjukkan bahwa rekaman telah disunting.
Ed menambahkan, pada sekitar menit ke 01.41, terdengar suara seperti seseorang tengah memegang perekam digital dan mendekatkannya ke speaker.
Rekan Ed, Kent Gibson, menambahkan, editan ini menunjukkan bahwa “pemerintah Malaysia atau siapa pun itu ingin menunjukkan rekaman editan untuk alasan tertentu.”
Sudah hampir dua bulan pesawat tujuan Beijing dari Kuala Lumpur hilang. Sebanyak 239 penumpang dan awak pesawat belum diketahui nasibnya. Sejumlah spekulasi bermunculan, dari pesawat hancur berkeping-keping hingga pembajakan. (Baca: Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris)