Sebuah benda yang mengambang di Samudra Hindia, terlihat di layar di pesawat P-3 Orion milik Angkatan Udara Selandia Baru (11/4). Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yakin mengetahui perkiraan posisi kotak hitam pesawat MH370. Richard Wainwright - Pool/Getty Images
TEMPO.CO, Yorkshire - Sejumlah orang belakangan ini mengaku menemukan puing MH370 yang hilang hampir dua bulan lamanya. Kali ini seorang arkeolog asal Yorkshire, Inggris, Tim Akers, mengklaim menemukan puing MH370 pada 4828 kilometer dari lokasi pencarian di Perth, tepatnya di Laut Cina Selatan, selatan Vietnam.
Akers mengaku ia mengidentifikasi puing itu dari bagian ekor yang sangat mirip dengan bagian MH370. Jaraknya hanya 1.609 kilometer dari lokasi lepas landas MH370 di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kenyataannya tidak ada puing dari pesawat MH370 yang ditemukan atau terlihat di lepas pantai Australia. Masalah dengan puing-puing di Samudera Indonesia selatan hanya yang satu-satunya dipertimbangkan. Maka, temuan ini bisa jadi salah satu alasan untuk meragukan kebenaran puing di Australia," kata Akers, seperti dilaporkan Daily Mail, Kamis, 1 Mei 2014.
Temuannya ini, menurut Akers, mendukung laporan dari seorang pilot asal New York, Michael Hoebel, yang menemukan puing MH370 di lepas pantai selatan Thailand pekan lalu. Namun, laporan ini juga belum ditanggapi oleh pejabat terkait. (Baca juga: Pencarian MH370 Berakhir?).
Perusahaan teknologi Australia, GeoResonance, mengatakan telah menemukan puing yang mereka yakini milik MH370 di Teluk Benggal, bagian timur laut Samudera Indonesia yang terletak di Semenanjung Malaya dan timur India. Namun, laporan itu ditolak oleh Badan Koordinasi Bersama (JACC) karena mereka yakin MH370 berada di Samudera Indonesia di selatan Australia.