Dua Lagi Kematian Akibat Virus MERS-CoV  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 1 Mei 2014 20:40 WIB

Coronavirus. usask.ca

TEMPO.CO, Riyadh - Otoritas Kesehatan Arab Saudi mengumumkan dua kematian lagi akibat virus corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan 16 kasus baru terdeteksi, Kamis, 1 Mei 2014.

Seorang pria berusia 41 tahun di Kota Tabuk dan seorang warga Riyadh berusia 88 tahun menambah jumlah korban menjadi 107 orang sejak penyakit tersebut terdeteksi September 2012.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan dalam 24 jam terjadi 16 kasus baru sehingga total kasus yang didiagnosis di negara itu menjadi 361. Dari 16 kasus baru, tujuh terjadi di Riyadh, tiga di Jeddah, dua di Tabuk, dan masing-masing satu di Mekah, Madinah, Najran, dan Hafr Al-Batin.

Sebagian besar kasus baru terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun dan menderita penyakit lain, seperti jantung kronis, darah tinggi, dan diabetes.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selain Arab Saudi, kasus lainnya dilaporkan terjadi di Timur Tengah, antara lain Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Di Eropa antara lain Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Inggris, dan Irlandia Utara. Di Afrika Utara baru Tunisia, dan di Asia terdapat di Malaysia dan Filipina.

Menurut WHO, hingga kini sumber dan cara penularan virus MERS belum diketahui. “Sekitar 75 persen kasus baru adalah kasus kedua, artinya mereka tertular dari manusia lainnya,” kata Direktur WHO Kawasan Mediterania Timur Dr Ala Alwan. “Mayoritas kasus kedua terinfeksi dalam perawatan kesehatan, khususnya pekerja kesehatan, melalui para pasien yang diduga mengidap MERS-CoV.”

Keprihatinan publik atas penyebaran MERS meningkat awal bulan ini setelah sedikitnya empat dokter di Rumah Sakit King Fahd, Jeddah, mengundurkan diri dan menolak merawat pasien karena khawatir tertular.

Virus MERS dianggap lebih mematikan. Namun penularannya tidak secepat virus SARS yang terjadi di Asia tahun 2003 dan menjangkiti 8.273 orang, sembilan persen di antaranya meninggal dunia.

Hingga kini belum ada vaksin atau pengobatan antiviral untuk MERS, yang memiliki angka kematian atau mortalitas lebih dari 40 persen. (Baca: Ilmuwan Klaim Temukan Penangkal Penyakit MERS)

Dr Jawad Mahjour, Kepala Delegasi WHO dan Direktur Divisi Pengendalian Penyakit Menular Kantor WHO Kawasan Mediterania Timur, menjelaskan bahwa memerangi dan menumpas virus corona menjadi prioritas utama saat ini. Namun belum perlu menyatakan corona sebagai epidemik.

“WHO juga tidak merekomendasikan larangan bepergian di dalam maupun di luar Kerajaan Arab,” kata Mahjour.

CHANNEL NEWS ASIA | ARAB NEWS | NATALIA SANTI



Berita Terpopuler:
Jagal Tangerang Bantai 3 Orang Dalam Sejam
Usai Makan Bersama, Jagal Tangerang Beraksi
Ini Pemicu Jagal Tangerang Habisi Sekeluarga
Dikabarkan Masuk Islam, Sophia Latjuba: Sudahlah..
Setelah Membantai, Jagal Tangerang Gasak Uang

Berita terkait

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit

Baca Selengkapnya

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.

Baca Selengkapnya

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.

Baca Selengkapnya

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya