TEMPO.CO, Istanbul - Polisi Turki membubarkan ratusan demonstran yang menggelar aksi protes dalam rangka Hari Buruh Internasional dengan kanon air dan gas air mata di Alun-alun Taksim, Kamis, 1 Mei 2014. Pemerintah Turki melarang demo Hari Buruh tahun ini. Namun tampaknya tidak digubris sejumlah aktivis, termasuk anggota parlemen dari partai oposisi.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyatakan pemerintah tidak mengizinkan serikat pekerja menggelar aksi demonstrasi di Taksim. “1 Mei memiliki sejarah 124 tahun di Turki, dan kami menghormati hal itu dengan selayaknya. Dengan ini, saya mengimbau seluruh serikat pekerja dan semua organisasi terkait untuk tidak berbenturan dengan hari solidaritas dan perdamaian ini,” kata Erdogan, Rabu, 30 April 2014.
Kantor pemerintah Istanbul mengatakan Alun-alun Taksim ditutup pada May Day karena ada laporan dari intelijen yang mengatakan "organisasi teroris ilegal" akan melakukan provokasi kekerasan terhadap pasukan keamanan.
Namun serikat pekerja bertekad menentang larangan tersbeut. “Kami akan berada di Taksim untuk menentang larangan yang tidak rasional dan melanggar hukum,” kata Kani Beko, Ketua Serikat Pekerja Konfederasi Dagang Progresif, kemarin.
Setelah memberikan peringatan terakhir, ratusan polisi anti huru-hara dengan beberapa truk meriam air menembaki demonstran di Distrik Besiktas yang berusaha menerobos barikade menuju alun-alun simbol perlawanan terhadap pemerintah tersebut.
Batu-batu dan petasan dilemparkan ke arah polisi di Okmeydani oleh demonstran, sambil meneriakkan nama Berkin Elvan, remaja Istambul yang cedera serius akibat tembakan gas air mata yang ditembakkan polisi tahun lalu.
Peringatan akan terjadinya ledakan bom terdengar di titik aksi demonstrasi di Kota Kadikov. Namun polisi tidak menemukan apa pun dalam penyisiran wilayah itu.
Ribuan polisi dikerahkan untuk mengamankan Hari Buruh. Banyak rute angkutan publik ditutup lantaran operasi keamanan, seperti trem, bus, dan feri lintas selat.
Pemerintah Istanbul mengerahkan 300 bus gratis untuk mengangkut warga ke tempat aksi protes yang diizinkan, yakni Yenikapi, yang berjarak beberapa mil dari Alun-alun Taksim. Serikat pekerja dan aktivis buruh menyatakan larangan berkumpul di alun-alun bersejarah itu melanggar konstitusi Turki dan hukum HAM Uni Eropa.
Alun-alun Taksim merupakan simbol status bagi serikat pekerja dan aktivis buruh di Turki. Pada 1 Mei 1977, gerombolan bersenjata menembaki 500 ribu orang yang berkumpul di alun-alun itu untuk merayakan Hari Buruh hingga menyebabkan 36 orang tewas. Sejak itu hingga 2010, pemerintah tidak memperkenankan aksi demonstrasi Hari Buruh digelar di Alun-alun Taksim.
ANATOLIA | NATALIA SANTI
Berita lain:
Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat
Ahok Sewot, Ini Jawaban Kepala Dinas Pajak
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang
SBY: Pemimpin Jangan Terlalu Sering Blusukan
Jadi Cawapres, SBY: Mereka Mengolok Saya