Pesan Siswa Korban Feri Tenggelam di Korsel  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 20 April 2014 03:17 WIB

Kerabat dari seorang penumpang kapal feri yang tenggelam menangis saat mereka menunggu berita saat operasi penyelamatan, di sebuah pelabuhan di Jindo, Korea Selatan (17/4). Cuaca buruk menghambat pencarian diman lebih dari 280 penumpang masih dinyatakan hilang. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Seoul - Peristiwa tenggelamnya kapan feri Sewol di Korea Selatan, menyimpan sisi lain yang mengharukan. Saat detik-detik kapal akan tenggelam, sejumlah siswa yang menjadi penumpang sempat mengirim pesan kepada orang-orang yang mereka cintai. Dikutip dari BBC, Sabtu, 19 April 2014, salah satu pesan itu diberikan siswa bernama Shin Young-jin kepada ibunya. (Baca: Kapten Kapal Feri Korsel: Saya Minta Maaf)

Dalam pesan singkat dengan ejaan bahasa Korea, Shin mengirimkan pesan bahwa dia menyayangi sang ibu. Namun, sepertinya sang ibu yang tidak diketahui namanya itu tidak tahu mengapa anaknya menulis pesan tersebut. (Baca: Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri)

Shin menulis, "Ibu, mungkin ini kesempatan terakhirku untuk bilang aku sayang ibu." Sang ibu pun cuma membalas singkat, "Mengapa begitu?" Tak lama, sang ibu pun kembali mengirim pesan, "Aku juga menyayangimu." Beruntung Shin merupakan salah satu penumpang yang berhasil diselamatkan. (Baca: Spekulasi Penyebab Karamnya Feri di Korsel)

Tapi, tak semua siswa yang mengirim pesan kepada keluarganya bernasib sama dengan Shin. Seorang ibu bernama Park Yu-shin sempat berbicara kepada putrinya sebelum kapal tenggelam. "Dia bilang kepada saya, 'Kami sudah memakai pelampung dan diminta menunggu, jadi kami akan menunggu dan sudah ada helikopter'," kata dia. Namun, hingga saat ini anaknya masih belum ditemukan.

Salah satu percakapan terakhir yang sempat dikutip media lokal setempat adalah percakapan antara seorang siswa dengan ayahnya saat detik-detik kapal tenggelam. Berikut cuplikan percakapan itu:

Siswa: Ayah, jangan khawatir. Aku sudah memakai pelampung dan sekarang bersama teman yang lain. Kami di dalam kapal, masih ada di lorong utama.
Ayah: Ayah tahu proses evakuasi sedang dilakukan, tapi bukankan kamu seharusnya menunggu di luar pagar? Coba keluar kalau kamu bisa.
Siswa: Kapalnya terlalu miring. Lorongnya juga penuh sesak.

Hingga kini, siswa yang mengirimkan pesan itu masih belum diketahui keberadaannya. Proses evakuasi masih terus dilakukan. Sebanyak 29 orang dilaporkan meninggal dunia akibat musibah tersebut. Kapal yang berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju itu tenggelam pada Rabu, 16 April 2014. (Baca: Feri Korsel, Korban Hilang 288 Orang)

DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler:
Trik Membujuk Korban Pelecehan TK JIS
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya