Tenggelamnya Feri Korsel, Ini Kata Sang Kapten  

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Sabtu, 19 April 2014 11:30 WIB

Sebuah perahu penyelamat melintas di dekat kapal feri "Sewol" yang nyaris tenggelam di lepas laut Jindo, Korea Selatan (17/4). Penyelamat berupaya mencari tahu keberadaan sejumlah penumpang yang masih terjebak di dalam feri ini. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jindo - Kapten kapal feri yang tenggelam di Korea Selatan ditahan oleh yang berwajib bersama dengan dua orang kru lainnya. Lee Joon-seok, 69 tahun, menghadapi ancaman hukuman karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas dan pelanggaran hukum maritim.

Berdasarkan saran yang diberikan oleh Lee, dia sengaja menunda proses evakuasi karena khawatir para penumpang malah akan hanyut jika tanpa penilaian yang tepat atas kondisi kapal saat itu.

"Saya minta maaf kepada rakyat Korea Selatan karena telah menyebabkan gangguan, dan saya minta maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ujar Lee seperti dikutip BBC, Sabtu, 19 April 2014.

Lee mengatakan menjelang kejadian saat itu dia memberikan instruksi mengenai rute kapal. Setelah itu, ia kemudian kamar tidur. Namun tiba-tiba kapal tenggelam. (Baca: Feri Tenggelam di Korsel Kesalahan Kapten Kapal)

Saat kejadian tenggelamnya kapal, menurut dia, arus laut saat itu sangat kuat dan suhu airnya sangat dingin. "Saya pikir, penumpang bisa tewas jika meninggalkan feri tanpa penilaian yang tepat atas kondisi feri," katanya. (Baca: Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri)

Dia menambahkan, penumpang juga bisa tewas jika tak menggunakan jaket pelampung. "Bahkan, meski sudah memakai pelampung, mereka akan hanyut dan menghadapi kesulitan lainnya" katanya. Kondisi akan kian parah jika kapal penyelamat tidak kunjung datang saat kapal tenggelam.

Juru mudi saat itu, Cho Joon-ki, yang juga sudah ditahan, mengatakan bahwa kapal bereaksi tidak seperti yang dia harapkan. "Ada kesalahan atas nama saya. Tapi kesalahan ini juga disebabkan karena gigi kapal berbalik lebih jauh dari yang seharusnya," katanya.

Beberapa ahli percaya jika belokan kapal yang terlalu tajam dapat menyebabkan lepasnya penahan kargo yang berat, hingga menyebabkan posisi kapal tidak stabil. Sedangkan para ahli lainnya menduga, jika kapal ini tenggelam karena menabrak batu.

Para pejabat mengatakan tim penyelamat telah berusaha memompakan udara dalam kapal untuk membantu penumpang yang terjebak di dalam kapal. Selain itu memompa udara dalam kapal ini, juga berguna untuk membantu mengapungkan kembali kapal.

Saat ini, usaha untuk menemukan 268 penumpang yang masih hilang terhalang oleh jarak pandang yang terbatas dan arus yang kuat. Para penyelam pada Sabtu pagi melihat beberapa mayat di salah satu bagian kapal.

Tetapi karena jarak pandang yang terbatas membuat membuat mayat-mayat itu belum berhasil dievakuasi. Jumlah penumpang yang meninggal hingga saat ini ada 28 orang sedangkan 179 orang lainnya berhasil diselamatkan.

Kapal feri Sewol sedang berlayar dari Incheon menuju Jeju. Kapal ini kemudian terbalik dan tenggelam dalam waktu dua jam. Saat ini pihak berwenang sedang menginvestigasi soal belokan tajam yang dilakukan oleh feri dan perintah evakuasi yang terlambat.

Tiga crane penyelamatan telah mencapai lokasi kejadian. Crane ini digunakan untuk mengangkat kapal atau memindahkan kapal feri ke daerah lain yang arusnya lebih lemah.

AMIR TEJO

Berita Lain
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Ajaib, Anak yang Selamat Dalam Tragedi Larantuka

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya