Feri Tenggelam di Korsel Kesalahan Kapten Kapal  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 19 April 2014 09:42 WIB

Sejumlah warga menonton laporan tenggelamnya kapal feri "Sewol" melalui televisi di Stasiun Kereta Soeul, Korea Selatan, (16/4). Kapal diperkirakan membawa 470 orang saat musibah terjadi. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - Lee Joon-seok, kapten kapal feri yang tenggelam di Korea Selatan, Rabu, 16 April 2014, terancam hukuman penjara seumur hidup. Jaksa penuntut umum yang memimpin penyelidikan itu menilai Lee bersalah karena diduga kabur saat feri yang membawa ratusan penumpang itu tenggelam. (Baca: Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri)

"Lee diduga sebagai penyebab kapal Sewol itu tenggelam," kata Lee Bong-chang, jaksa penuntut, kepada kantor berita Yonhap, Sabtu, 19 April 2014. Jaksa Lee mengatakan kapten kapal itu terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab pelayaran. Akibatnya, ratusan orang menjadi korban tenggelamnya kapal itu, termasuk 29 orang yang dilaporkan meninggal dunia. (Baca: Kapten Kapal Feri Korsel: Saya Minta Maaf)

Lee juga dianggap melanggar hukum maritim internasional karena tidak meminta pertolongan kepada kapal yang berada di sekitarnya. "Lee juga gagal mengawal evakuasi para penumpang yang menyebabkan mereka cedera dan tewas," kata jaksa Lee Bong-chang. (Baca: Hanya 1 dari 46 Sekoci yang Digunakan Feri Korsel)

Lee Bong-chang mengatakan penyidik masih terus melakukan investigasi untuk mengetahui bagaimana kapal itu bisa tenggelam. Dugaan sementara, Kapten Lee tidak berada di ruang kendali sebelum peristiwa itu terjadi. Dia diduga berada di ruang kabin dan menyerahkan kemudi kapal kepada anak buahnya. Pengendalian oleh awak bernama Park itulah yang akhirnya membuat kapal tenggelam.

Park saat ini juga sudah ditahan bersama Lee. Namun tanggung jawab utama tetap dikenakan kepada Lee sebagai kapten kapal. Dia juga dianggap bersalah karena tidak memperlambat laju kapal saat melewati rute yang dianggap sempit untuk dilalui kapal. "Lee juga diduga membelokkan kapal dengan tajam," kata jaksa Lee Bong-chang.

Sebelumnya, feri Sewol berbobot 6.325 ton yang membawa 325 siswa dan 15 guru SMA Ansan Danwon, 30 awak kapal, dan sejumlah penumpang lainnya tenggelam dalam perjalanan wisata ke Pulau Jeju. Kapal itu mengirim sinyal darurat pada pukul 08.58 di perairan sekitar 20 kilometer dari Pulau Byeongpoong sebelum tenggelam di lepas Pantai Jindo. Sebanyak 28 orang dilaporkan tewas akibat peristiwa tersebut.

CNN | YONHAP | DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler:
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Hotman Paris: Pengamanan JIS Setara Istana Presiden

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya