TEMPO.CO, Calgary - Pesta mahasiswa Universitas Calgary, Kanada, yang digelar pada Selasa, 16 April 2014 berakhir buruk. Setidaknya lima pelajar tewas ditusuk dalam perjamuan itu. Matthew de Grood, yang juga siswa Universitas Calgary, diduga sebagai pelaku penusukan. Menurut Kepala Kepolisian Calgary, Rick Hanson, pemuda 23 tahun itu diperkirakan telah menargetkan kelima mahasiswa untuk diserang.
"Tersangka merupakan undangan di pesta itu," ujar Hanson di Time. "Ia tiba di pesta, memperoleh pisau besar, mendekati target satu per satu, dan menusuknya."
De Grood tidak memiliki sejarah kriminal dalam data Kepolisian. Bahkan, ia merupakan putra dari veteran perwira polisi. Penyidik pun memperkirakan ia tidak sedang berada di bawah pengaruh obat-obatan. Polisi juga yakin jika dia telah membawa senjata dari tempat kerjanya ke pesta. "Namun, tersangka menggunakan pisau yang ditemukan di lokasi keramaian."
Korban De Grood adalah empat mahasiswa dan satu mahasiswi. Di antara mereka, tiga laki-laki tewas di teras rumah dan dua lainnya meninggal di rumah sakit.
Dalam pesta itu, sedikitnya 20 mahasiswa tengah merayakan hari terakhir sekolah. Bahkan, dua korban, Josh Hunter dan Zackariah, tengah bergembira karena baru saja merilis album dari band mereka, Zackariah and the Prophets, pada Sabtu pekan lalu.
Polisi menangkap De Grood sekitar 40 menit setelah penusukan. Peringkusan itu dibantu oleh anjing pelacak. Malah si anjing semat menggigit De Grood. "Tersangka sedang dirawat karena gigitan anjing dan kami mendalami motif penusukan," ujar Hanson.
Insiden ini terjadi hanya berselisih beberapa hari dengan penusukan 22 siswa di Pennsylvania oleh teman sekolahnya. Bahkan menurut Hanson, ini adalah pembunuhan massal terburuk yang pernah terjadi di Calgary.