MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan  

Reporter

Selasa, 15 April 2014 09:12 WIB

Brifing pencarian MH370 yang dilakukan Angkatan Udara Selandia Baru di Perth, Australia, (11/4). Perdana Menteri Australia yakin, sinyal yang terditeksi berasal dari kotak hitam pesawat Malaysia Airlines. AP/Richard Wainwright, Pool

TEMPO.CO, Kabul - Pemberitaan surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets mengenai pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 dibajak oleh kelompok teroris di Afganistan memunculkan pertanyaan tentang situasi Afganistan, negara yang penuh gejolak keamanan.

Jurnalis Afganistan yang bertugas di wilayah Kabul dan Kandahar, Mirwais Jalalzai, menuturkan berita yang menyebutkan pesawat MH370 saat ini dibajak bersama seluruh penumpangnya dan disembunyikan di Kandahar adalah tidak masuk akal.

"Sebagai jurnalis, saya kaget dengan berita dari Rusia dan juga media Inggris itu (Mirror.co.uk). Bagaimana mungkin pesawat sebesar itu bersembunyi di provinsi kecil, Kandahar di Afganistan," kata Mirwais kepada Tempo, Senin malam, 14 April 2014. (Baca: Intelijen Rusia: MH370 Dibajak Teroris Afganistan)

Kandahar, ia menjelaskan, merupakan provinsi yang terletak di selatan Afganistan yang berbatasan dengan Pakistan. Di Kandahar tidak ada bandara yang dapat didarati oleh pesawat komersial seperti MH370. Hanya ada satu bandara kecil yang digunakan untuk pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat dan pesawat-pesawat kecil untuk penerbangan domestik.

"Saat ini hanya di ibu kota negara kami, Kabul, seperti Jakarta, memiliki bandara internasional. Namun, bandara itu pun belum memenuhi standar internasional. Begitu pun bandara ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kami," ujar jurnalis yang bekerja untuk beberapa media internasional itu.

Di Afganistan, kata Mirwais, ada sejumlah pasukan internasional bertugas yang dipayungi oleh pasukan Amerika Serikat dan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Mereka hadir untuk mendukung pemerintah Afganistan dan ditempatkan di setiap tempat, termasuk di Kandahar. (Baca:Survei: Malaysia Sembunyikan Informasi MH370)

"Wilayah udara negara kami dalam pengawasan ketat pasukan Amerika Serikat. Pemerintah Afganistan tidak memiliki kemampuan untuk mengawasi lalu lintas udara," kata jurnalis yang juga bekerja untuk media lokal, Kabulpress.

Jadi, ia melanjutkan, setiap penerbangan yang akan terbang ke dan dari wilayah Afganistan harus seizin pasukan Amerika Serikat yang ada di Afganistan. Bahkan, penerbangan di dalam negeri juga diawasi ketat.

Memang, ia mengenang, sebelum peristiwa 11 September 2001 terjadi pembajakan terhadap pesawat India yang diterbangkan ke Kandahar, Afganistan. Namun di masa itu, bandara di Kandahar dalam kondisi yang baik. Setelah pasukan Amerika datang dan kekuatan Taliban dihancurkan, bandara dijaga dengan sangat ketat oleh pasukan Amerika. "Jadi, betapa ketatnya pengawasan untuk wilayah udara kami," ucapnya.

Sebelum pasukan Amerika masuk ke Afganistan, Kandahar merupakan benteng kekuatan milisi bersenjata Taliban pada 2011. Setelah itu Kandahar jatuh ke tangan pasukan Amerika Serikat. Begitu ketatnya pengawasan, menurut Marwais, sehingga nyamuk pun tidak dapat melintas di wilayah itu tanpa sepengetahuan pasukan Amerika. (Baca:Kata Amerika Soal Isu MH370 Raib di Diego Garcia)

Itu sebabnya Mirwais tidak percaya MH370 dapat memasuki wilayah Afganistan tanpa diketahui siapa pun. "Siapa yang mungkin menyembunyikan pesawat sebesar itu di sana?" Lagipula, ujarnya, bagaimana mungkin para pembajak diam selama 1,5 bulan tanpa menyampaikan tuntutan apa pun.

Ia menduga intelijen Rusia menyampaikan informasi itu karena tidak setuju keberadaan pasukan Amerika di Afganistan. Mungkin, kata Marwais, Rusia ingin menunjukkan bahwa wilayah udara Afganistan masih rentan dari pengawasan.

Namun begitu, Marwais mengatakan dirinya dan penduduk Afganistan berdoa untuk keselamatan pesawat dan seluruh penumpangnya."Kami turut berduka dan sedih bersama keluarga penumpang. Doa kami bersama kalian," ujarnya. (Baca:Perdana Menteri Berharap Bluefin Temukan MH370)

MARIA RITA HASUGIAN




Terpopuler:
Amerika Tuduh Rusia Gelar Kekerasan di Ukraina
Dua Putra Qhadafi Maju ke Meja Hijau
Belanja Militer Arab Saudi Membengkak















Advertising
Advertising

Berita terkait

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

55 hari lalu

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

56 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh

58 hari lalu

MH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh

MH370 hilang tanpa jejak. Pemerintah Malaysia menyatakan akan mencari lagi pesawat ini jika ada bukti baru.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

59 hari lalu

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

27 November 2023

Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

Pesawat MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 orang - sebagian besar dari Cina - dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Baca Selengkapnya

Polisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom

15 Agustus 2023

Polisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom

Polisi Australia pada Selasa 15 Agustus 2023 menuntut seorang pria setelah diduga mengaku membawa bahan peledak dalam penerbangan Malaysia Airlines

Baca Selengkapnya

Penumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney

14 Agustus 2023

Penumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney

Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 122 terpaksa putar balik ke Sydney, Australia, Senin 14 Agustus 2023 gara-gara insiden penumpang

Baca Selengkapnya

Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

11 Februari 2023

Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

Penyelidikan terbaru MH17 menemukan indikasi kuat keterlibatan Putin. Jaksa mengungkap penyebab Putin tak bisa diseret ke pengadilan.

Baca Selengkapnya

Kremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17

10 Februari 2023

Kremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17

Kremlin, Kamis, 9 Februari 2023, menolak temuan jaksa internasional yang menginvestigasi kejatuhan Malaysia Airlines Flight 17 (MH17).

Baca Selengkapnya