Bayi Pakistan Itu Dibebaskan dari Dakwaan Polisi  

Reporter

Minggu, 13 April 2014 05:21 WIB

Seorang kerabat mencium pipi bayi berusia sembilan bulan yang digugat sebagai tersangka pembunuh di kantor pengacara di Lahore, Pakistan. (AP Photo)

TEMPO.CO, Lahore - Pengadilan Kota Lahore, Pakistan, memutuskan menggugurkan perkara bayi sembilan bulan yang didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap polisi. Majelis hakim menyesalkan tindakan polisi membawa anak itu ke pengadilan untuk menjalani sidang.

Keputusan majelis hakim yang diketuai Rafaqat Ali disampaikan oleh pengacara sang bayi, Muhammad Musa Khan, seusai sidang, Sabtu, 12 April 2014. Si mungil Musa untuk kedua kalinya hadir di pengadilan untuk mengikuti jalannya sidang. (Baca: Bayi 9 Bulan Didakwa Pembunuhan Berencana)

Namun dakwaan terhadap orang tua dan keluarga Musa lainnya tetap akan dilanjutkan. Polisi mendakwa 30 orang dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap petugas kepolisian saat berlangsung aksi massa yang memprotes keterbatasan listrik dan gas di Kota Lahore. Mereka dituduh melempari polisi dengan batu hingga mengancam keselamatan polisi.

Dalam persidangan, dengan menggenggam botol susu, Musa hadir dengan digendong kakeknya. "Bagaimana dia dapat melempar polisi dengan batu sementara dia bahkan tidak tahu bagaimana memegang botol susu ini dengan benar," kata Muhammad Yasseen, sang kakek. (Baca: Bom Meledak di Kereta Api Pakistan, 12 Orang Tewas)

Undang-undang pidana Pakistan, seperti dilansir The Independent, menyebutkan seorang anak di bawah umur tujuh tahun tidak dapat dituntut di depan hukum. Gara-gara kasus ini, polisi yang menyidik kasus ini dipindahtugaskan.

Kepala kepolisian Pakistan juga memerintahkan penyidikan terhadap polisi yang menangani perkara ini. Hal senada disampaikan oleh Menteri Koordinator Punjab yang meminta klarifikasi dan penyelidikan yang tuntas atas kasus ini.





BBC | THE INDEPENDENT | NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN





Terpopuler:
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat

Timnas Indonesia U-19 Tekuk Oman

Jokowi: Gubernur-Wagub Cuti DKI Tetap Jalan













Advertising
Advertising

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya