Presiden Afganistan Hamid Karzai. REUTERS/Mohammad Ismail
TEMPO.CO, Kabul - Jutaan orang akhirnya mengikuti pemilihan umum di Afganistan, Sabtu, 5 April 2014. Menurut kantor berita Associated Press, puluhan tempat suara batal dibuka karena ancaman serangan roket dan tembakan dari Taliban. Bahkan 16 anggota keamanan dan empat warga sipil meninggal di sejumlah tempat karena kekerasan yang menyebar selama pemilu. (Afganistan Pilih Presiden Hari Ini).
Meski begitu, jumlah pemilih di beberapa wilayah tergolong sangat banyak. Bahkan beberapa tempat pemungutan suara kehabisan kertas suara. Di beberapa halaman sekolah dan masjid, orang-orang berbaris mengular. "Begitu banyaknya pemilih, panitia pemilu pun memperpanjang waktu pemungutan suara hingga satu jam," tulis situs berita WHEC.
Dalam pemilu kali ini, masyarakat Afganistan memiliki delapan calon presiden. Mereka berhak memilih salah satunya guna menggantikan posisi Presiden Hamid Karzai. Dan, hasil perhitungan sementara diharapkan keluar pada Ahad ini. (Baca juga: Kantor Kementerian Afganistan Disusupi Pengebom).
Pemilu di Afganistan mendapat apresiasi dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ia menyatakan pemilu ini merupakan tonggak penting bagi sejarah politik Afganistan. Sebab, dengan pemilihan itu, rakyat Afganistan telah mengambil tanggung jawab untuk masa depan negaranya.
"Atas nama rakyat Amerika, saya mengucapkan selamat kepada jutaan masyarakat Afganistan dalam pemilu bersejarah ini," ujar Obama.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.