TEMPO.CO, Beijing - Ribuan umat Kristen Cina memilih berkemah di sekitar sebuah gereja di bagian timur negeri itu menyusul isu rumah ibadah mereka akan segera diratakan dengan tanah. Penghancuran gereja adalah program terbaru pemerintah Provinsi Zhejiang.
Menurut pernyataan resmi pemerintah, setiap bangunan gereja yang melanggar peraturan daerah akan segera ditertibkan. Namun, berita yang dilansir Washington Post menyatakan kekhawatiran bahwa agama Kristen tumbuh terlalu cepat sehingga membuat pejabat lokal di Provinsi Zhejiang gerah. Mereka memulai kampanye pada bulan Februari untuk menghancurkan rumah-rumah ibadah agama Krsiten.
Beberapa pemimpin Kristen menyatakan bahwa sekretaris Partai Komunis provinsi keberatan melihat banyak tanda salib besar terpampang di sepanjang jalan raya utama. Sebelum aturan penghancuran gereja "yang menyalahi aturan" dikeluarkan, banyak poster dan simbol salib di sepanjang jalan yang diturunkan paksa.
Setidaknya enam simbol salib telah diturunkan di kota-kota di Cina, termasuk Hangzhou dan Zhoushan, menurut ChinaAid, sebuah kelompok advokasi Kristen berbasis di Texas. Kini gereja terbesar di Sanjiang yang dapat menampung hingga 2.000 orang bersiap menjadi target selanjutnya.
Awalnya, pejabat setempat memerintahkan penghancuran beberapa menara kecil di atap gereja. "Ketika para pemimpin gereja menolak, pejabat mengancam akan meruntuhkan seluruh bangunan," kata Zheng Leguo, pemimpin gereja Injili dari Wenzhou.
Gereja-gereja di Cina umumnya didirikan secara swadana. Umat Kristen setempat mengatakan mereka patungan hingga lebih dari 20 juta yuan (setara US$ 3,2 juta) untuk membangun gereja yang selesai tahun lalu. Kompleks gereja menempati area lebih dari 100 ribu meter persegi.
Kini pendirian di atas tanah itu dianggap ilegal oleh pemerintah setempat karena perizinan untuk gereja itu hanya 20 meter persegi. Namun, pelanggaran seperti itu adalah hal biasa di Provinsi Zhejiang.
Pihak berwenang, yang telah mengirimkan pemberitahuan pada 3 April, mengatakan bahwa gedung gereja itu ilegal dan menimbulkan "risiko keamanan serius". Oleh karena itu, gedung harus dirobohkan. Penduduk setempat melawan dengan menyatakan bangunan itu pernah dipuji oleh pemerintah daerah sebagai proyek percontohan ketika selesai tahun lalu.
"Dari apa yang mereka bahas selama negosiasi, intinya adalah bukan tentang pembangunannya yang ilegal, tetapi tentang agama Kristen yang berkembang dengan cepat," kata seorang pemimpin Kristen setempat. Bersama 3.000 jemaah, mereka berkemah dan siap menghadang petugas pamong praja yang hendak menghancurkan bangunan ibadah itu.
Seorang pejabat pemerintah daerah mengatakan bahwa pihak berwenang sedang berusaha untuk menyelesaikan kebuntuan ini. "Kami sudah meminta mereka untuk meninggalkan kompleks gereja demi keselamatan mereka sendiri," katanya. Ia menyatakan pemerintah masih bernegosiasi dengan pihak gereja untuk mencari penyelesaian terbaik.
Konstitusi Cina mengakui kebebasan beragama, tetapi bukan rahasia lagi pemerintah membatasi praktek keagamaan. Kegiatan keagamaan juga sangat dibatasi di daerah etnis minoritas, antara lain umat Buddha di Tibet dan Muslim di Uighur, atas nama keamanan. Gerakan spiritual Falun Gong juga menghadapi intimidasi, penindasan, dan penangkapan aktivisnya, Human Rights Watch mengatakan.
WASHINGTON POST | TRIP B
Berita terkait
Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis
27 September 2017
Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang
Baca SelengkapnyaAjaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar
6 September 2017
Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.
Baca SelengkapnyaIngin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi
25 Agustus 2017
Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar
Baca SelengkapnyaCari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online
24 Agustus 2017
Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online
Baca SelengkapnyaKisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina
10 Agustus 2017
Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBelajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat
5 Agustus 2017
Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.
Baca SelengkapnyaLatihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning
5 Agustus 2017
Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.
Baca SelengkapnyaGagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet
4 Agustus 2017
Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari
Baca SelengkapnyaHindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah
29 Juli 2017
Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaHeboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram
29 Juli 2017
Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda
Baca Selengkapnya