Presiden Kuba Raul Castro. AP/Ismael Francisco, Prensa Latina
TEMPO.CO, Havana - Negeri komunis Kuba kini semakin ramah investasi. Majelis negara di selatan US itu telah menyepakati aturan yang lebih ramah bagi investor. Salah satunya, pajak atas keuntungan diturunkan separuhnya, dari 30 persen jadi 15 persen. Aturan baru ini juga akan membebaskan investor baru dari kewajiban membayar pajak selama delapan tahun. (baca:Kapal Mata-mata Rusia Muncul Mendadak di Kuba)
Walaupun draf aturan itu belum dirilis, ada beberapa hal yang menjadi fokus. Di antaranya proses persetujuan investasi asing akan dipercepat dan perlindungan hukum untuk mendongkrak kepercayaan investor.
Menurut laporan BBC, Sabtu, 29 Maret 2014, dalam sidang majelis yang disiarkan televisi, menteri terkait menekankan bahwa pemerintah tidak menjual negara, tetapi mengambil langkah-langkah sebagai negara sosialis untuk menjamin kemakmuran. Perubahan ini dipandang sebagai bagian penting dari paket reformasi Presiden Raul Castro untuk memodernisasi ekonomi Kuba.
Kuba sebenarnya sudah membuka penanaman modal asing sejak 1995. Namun beberapa tahun terakhir, investasi asing turun dan pertumbuhan ekonomi masih moderat. Tahun lalu, ekonomi hanya tumbuh 2,7 persen, jauh di bawah target pemerintah sebesar 7 persen. (baca juga:Venezuela Akhiri Hubungan Diplomatik dengan Panama)
Ekonomi Kuba dinilai sangat terpusat dan tidak efisien. Walau terpusat, hampir setengah juta orang Kuba kini memiliki lisensi untuk mengoperasikan usaha swasta skala kecil.
Walaupun berusaha ramah investasi, keramahan tak berlaku bagi semua investor. Kuba tampaknya masih alergi dengan Amerika Serikat dan masih enggan menerima investasi dari negara adi daya itu.
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.