Seorang pekerja membersihkan layar elektronik yang menampilkan pesan simpati untuk keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Kuala Lumpur, Malaysia (22/3). (AP Photo/Lai Seng Sin)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kecelakaan tragis Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 membuat wisatawan Cina enggan berkunjung ke negeri itu. Sejumlah perusahaan perjalanan Cina melaporkan pelancong dari negaranya menuju Malaysia semakin berkurang terkait kecelakaan MH370.
"Dalam dua minggu terakhir, jumlah klien dari Cina ke Malaysia turun 50 persen," kata Dun Jidong, Manajer Ctrip.com, situs pemasaran travel terbesar di Cina, seperti dilansir South China Morning Post (SCMP), Kamis, 27 Maret 2014. (baca pula: Kasus MH370 Lumpuhkan Pariwisata Malaysia).
Agen perjalanan Eleven Chinese, satu yang terbesar di negeri itu, juga melaporkan jumlah penurunan yang sangat signifikan. "Biasanya kami menerima 30 hingga 40 pelanggan setiap bulan. Tapi sekarang tidak ada lagi yang memesan," katanya kepada Reuters, Selasa, 25 Maret 2014.
Tidak hanya itu, Menteri Pariwisata Malaysia Datuk Seri Mohammed Nazri Aziz juga menangguhkan kampanye dan tur promosi Visit Malaysia 2014. Padahal, lewat Visit Malaysia 2014, pemerintah sebenarnya menargetkan 28 juta pelancong tahun ini.
"Kami akan menunda kampanye tersebut sampai MH370 ditemukan. Ini adalah bentuk penghormatan bagi keluarga dan para penumpang," kata Aziz.
Berkurangnya jumlah wisatawan berdampak pada pendapatan Malaysia di bidang pariwisata. Analis dari riset pasar Forward Company, Lan Luo, menyatakan negara tersebut diperkirakan akan menderita kerugian hingga RM 4,2 miliar atau hampir Rp 14,6 triliun. Luo memperkirakan pemulihan keadaan membutuhkan waktu paling cepat setahun.