Oposisi Thailand Bentuk Pemerintahan Sementara  

Reporter

Kamis, 27 Maret 2014 11:48 WIB

Pemimpin massa anti-pemerintah Suthep Thaugsuban berterima kasih kepada pendukungnya karena telah untuk berhasil mengganggu Pemilu di Bangkok, Thailand (2/2). (AP Photo / Wally Santana)

TEMPO.CO, Bangkok – Tekad oposisi Thailand menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra rupanya sudah bulat. Bahkan, mereka diklaim telah menyusun kabinet pemerintah sementara untuk menggantikan kabinet pemerintah Yingluck.

Dilaporkan Bangkok Post, hari ini, Nattawut Saikuar, Sekjen United Front for Democracy Against Dictatorship (UDD) telah mengungkapkan daftar menteri kabinet sementara yang diklaim akan diajukan oleh kelompok oposisi People Democratic Reform Committee (PDRC) yang selama ini menggencarkan protes terhadap pemerintahan Yingluck.

Nattawut menyatakan, jika PDRC berhasil merebut kekuasaan, pemimpinnya, Suthep Thaugsuban, akan memegang otoritas penuh atas negara dan memilih sendiri delapan-sembilan calon anggota kabinet yang dia pimpin itu.

Menurut dia, beberapa nama yang sudah tak asing lagi akan dipanggil untuk mengisi jabatan ini. Di antaranya, bekas Menteri Keuangan Pridiyathorn Devakula dan Thanong Bidaya, mantan Rektor Institut Nasional Administrasi Pembangunan (Nida) Sombat Thamrongthanyawong, mantan Rektor Universitas Thammasat Surapon Nitikraipot, Wakil Ketua PDRC Seri Wongmontha, serta Ketua Mahkamah Konstitusi Hakim Jarun Pukditanakul.

Ia juga menuturkan, Pramon Sutheewong, pemimpin organisasi antikorupsi berbasis bisnis di Thailand, bisa menjadi Menteri Ekonomi, sedangkan Sekretaris Permanen untuk Kesehatan Masyarakat Narong Sahametha dapat ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan Masyarakat.

Sementara itu, beberapa menteri potensial juga diprediksi menjalankan kabinet ini. Mereka adalah mantan Menteri Luar Negeri Prasong Soonsiri, mantan senator Jermsak Pinthong dan Kaewsan Atibhodi, Rektor Universitas Thammasat Somkid Lertpaitoon, Dekan Fakultas Hukum Nida Banjerd Singkaneti, serta kritikus sosial Prawase Wasi.

Menanggapi pernyataan ini, Suthep tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Ia hanya mengatakan, jika Nattawut ingin tahu siapa perdana menteri sementara, Yingluck harus mengundurkan diri secepatnya. Bahkan, ia tidak terlalu peduli terhadap daftar nama kabinet yang dipaparkan Nattawut.

Pernyataan Nattawut ini justru dinilai oleh mantan anggota parlemen Partai Demokrat Phitsanulok Warong Dejkitwikrom sebagai provokasi negatif untuk mengaduk perasaan publik. Ia menilai Nattawut berupaya menciptakan sentimen kabinet yang buruk.

ANINGTIAS JATMIKA | BANGKOK POST

Terpopuler
Cina 'Musuh Dalam Selimut' Saat Pencarian MH370
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Radar TNI yang Mungkin Memantau Malaysia Airlines
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya