Korut Dituntut Minta Maaf Dalam Tragedi Cheonan

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 23:09 WIB

Komunitas warga Korea Selatan saat pembacaan deklarasi di Indonesia memperingati empat tahun tenggelamnya kapal perang Cheonan dan tewasnya 46 prajurit di ruang perpustakaan Asosiasi Korea di Indonesia, Jakarta (26/3). Peristiwa ini disebut yang terburuk sejak berakhirnya Perang Korea tahun 1953. Tempo/Maria Rita Hasugian

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 50 warga Korea Selatan yang tergabung dalam Komunitas warga Korea Selatan di Indonesia,memperingati empat tahun tenggelamnya kapal perang Cheonan yang menewaskan 46 dari 104 prajurit yang bertugas saat itu.

Peringatan yang diadakan di ruang perpustakaan Asosiasi Korea di Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 Maret 2014 didahului dengan upacara penghormatan terhadap para korban yang tewas.Layaknya upacara resmi kenegaraan, mereka menyanyikan lagu kebangsaan, mengheningkan cipta, dan membacakan deklarasi Komunitas Masyarakat Korea di Indonesia.

Mereka kemudian menyaksikan pemutaran film tentang peristiwa Cheonan yang berdurasi sekitar 20 menit. Film itu menjelaskan tentang kronologi penyerbuan mendadak pasukan Korea Utara ke arah kapal perang Cheonan, kesaksian sejumlah orang termasuk keluarga para korban.

Komunitas Warga Korea Selatan di Indonesia dalam deklarasinya, menuntut Korea Utara meminta maaf kepada keluarga korban dan segera menghentikan tindakan-tindakan provokasi di Semenanjung Korea. Mereka juga mengingatkan Korea Utara untuk segera memperbaiki kondisi hak asasi manusia warga Korea Utara.

Serangan terhadap kapal perang Cheonan yang berbobot 1.200 ton terjadi pada malam hari, 26 Maret 2010. The Telegraph menyebutkan, satu tim khusus Korea Utara telah dibentuk untuk melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan kapal selam untuk menyerang Cheonan. Diduga penyerangan itu atas perintah pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il.

Penyerangan terjadi sehari setelah penangkapan dua mata-mata Korea Utara yang berusaha membelot ke Korea Selatan. Keduanya dituduh mendalangi pembunuhan Hwang Jang-yop, pejabat top partai berkuasa yakni, Partai Pekerja Korea Utara.

Tenggelamnya Cheonan di laut Kuning pada 26 Maret 2010 disebut sebagai peristiwa paling mematikan setelah Perang Korea pada tahun 1953.

Korea Selatan yang memimpin investigasi internasional menyimpulkan serangan torpedo Korea Utara sebagai penyebab tenggelamnya Cheonan. Namun, Pyongyang berkukuh tidak mengakuinya.

Ketua Asosiasi Warga Korea di Indonesia, Shin Kee-Yup mengatakan Korea Selatan memperingati tenggelamnya Cheonan setiap tanggal 26 Maret.Sampai saat ini, ujarnya, Korea Utara belum menyatakan maaf kepada keluarga korban. "Bahkan Korea Utara tidak mengakui sebagai pelaku," kata Shin, 65 tahun, menggunakan bahasa Indonesia yang lancar kepada wartawan.

Menurut Shin, sulit mengharapkan adanya pembaruan kebijakan di Korea Utara di masa pemerintahan Kim Jong-un. Kim, tak ubah dengan ayahnya, Kim Jong-Il yang menutup pintu bagi bersatunya dua Korea.

Meski situasinya berat, namun menurut Shin, warga Korea Selatan tetap optimistis yang ditandai dengan terus membantu warga Korea Utara meningkatkan kemampuan ekonominya diantaranya dengan pembentukan kawasan industri Kaesong di wilayah Korea Utara.


THE TELEGRAPH | KOREA TIMES | MARIA RITA HASUGIAN


Terpopuler:
Apa Dasar PM Najib Sebut Seluruh Penumpang MH370 Tewas?
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut






Advertising
Advertising









Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya