Seorang wanita tak dikenal dengan wajah dicat, menggambarkan penerbangan yang hilang Malaysia Airline, MH370 dengan latar peta asia tenggara, berpose di depan "hope wall" di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia (17/03). Pihak berwenang sekarang percaya seseorang di papan Boeing 777 menutup bagian dari pesan sistem pesawat sekitar waktu yang sama pesawat dengan 239 orang di dalamnya menghilang dari radar sipil. Tapi satelit Inmarsat dapat secara otomatis terhubung dengan sebagian dari sistem pesan yang tetap beroperasi, mirip dengan panggilan telepon yang berdering hanya karena tidak ada yang di ujung lain untuk mengambilnya dan memberikan informasi. Tidak ada informasi lokasi yang dipertukarkan, namun satelit terus mengidentifikasi pesawat satu jam sekali selama empat sampai lima jam setelah itu menghilang dari layar radar. (AP/Paul Joshua)
TEMPO.CO, Medan - Krisman Siregar, ayah Firman Chandra Siregar--penumpang Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang dinyatakan hilang di Samudra Hindia tiga pekan lalu, menuntut pemerintah Malaysia untuk menyampaikan informasi mengenai nasib anaknya secara jujur.
saat ditemui Tempo di rumahnya, Selasa, 25 Maret 2014, Krisman mengatakan pernyataan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak yang mengumumkan analisis terbaru soal jatuhnya MH370 di Samudra Hindia bukan akhir dari upaya pencarian. "Kami meminta Malaysia jujur menyampaikan informasi mengenai nasib anak saya," kata Krisman. (baca: Dicaci Kerabat Korban MH370, Ini Jawaban PM Malaysia)
Krisman yang terlihat lebih kurus dibanding saat Tempo mewawancarainya sehari setelah pesawat yang ditumpangi anaknya dinyatakan hilang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014, mengaku sudah dihubungi pemerintah Malaysia yang memberitahukan keputusan tentang MH370. (baca:Keluarga Korban Ikhlas Dikabari MH370 Jatuh)
"Kemarin pihak pemerintah Malaysia dan manajemen Malaysia Airlines mengubungi kami untuk mengajak ke Australia, tapi kami menolak," kata Krisman. Keluarga, menurut Krisman, masih menunggu bukti pesawat yang dinyatakan hilang itu memang berada di Samudra Hindia. (baca: Demo Kerabat Korban MH370: Pemerintah Malaysia Menipu Kami)
Firman Siregar adalah salah satu penumpang Malaysia Airlines MH370 yang terbang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014, dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina. Firman berangkat ke Beijing karena mendapat panggilan kerja dari perusahaan Schlumberger di Cina. Firman adalah alumnus Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung.