CEO Malaysian Airlines Group, Ahmad Jauhari Yahya mengumumkan hilangnya pesawat boeing 777-200 di Bandara International Kuala Lumpur (8/3). Pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Manan Vatsyayana/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Kuala Lumpur -CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengaku sedang mempertimbangkan akan mengundurkan diri. Meski begitu, bos Malaysia Airlines ini mengaku belum memutuskan apa pun.
Bagi Ahmad Jauhari Yahya, seperti dilansir Reuters, Selasa, 25 Maret 2014, pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 di selatan Samudra Hindia akan terus dilakukan dan menjadi prioritas. “Hatiku sakit memikirkan derita yang tak terbayangkan, diderita oleh semua anggota keluarga...," kata Jauhari dalam jumpa pers di Bandara Kuala Lumpur, siang ini (Selasa 25/3).
Sebelumnya, Ahmad Jauhari Yahya juga mengatakan akan membawa keluarga penumpang ke daerah pemulihan atau mengungsikan mereka ke Australia setelah adanya persetujuan.
Dia pun menyatakan kesedihannya pada berbagai spekulasi yang mengiringi berita hilangnya MH370 itu. "Hati saya turut merasakan sakit yang tidak terbayangkan, yang diderita oleh semua keluarga," ujarnya.
"Semua orang di Malaysia Airlines mendoakan 239 jiwa di MH370, dan untuk orang yang mereka cintai pada hari yang berduka ini. Kami selalu mendoakan," katanya.
Bagaimana pun, kata Jauhari, ada 13 kru Malaysia Airlines yang perlu dicari dan keluarga mereka yang menunggu kabar. Karena itu, tim akan terus melakukan pencarian puing pesawat. Termasuk mencari kotak hitam, untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya MH370.(baca: Cuit Putri Kru MH370: Tuhan Lebih Sayang Kamu, Daddy)