Insinyur listrik, Lars Triebe mempersiapkan kapal Autonomous Underwater Vehicle (AUV) ABYSS di Helmholtz Centre Ocean di Kiel, Jerman, (24/3). Kapal selam tak berawak ini akan dibantukan untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Samudra Hindia Selatan. REUTERS/Fabian Bimmer
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Amerika Serikat mengirimkan kapal selam tak berawak untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dikabarkan jatuh ke Samudera Hindia bagian selatan. Kapal selam Bluefin, begitu kapal itu diberi nama, milik marinir Amerika Serikat, memiliki kemampuan menyelam hingga di kedalaman 15 ribu meter.
"Kami memiliki lebih dari 200 keluarga di luar sana yang sedang berduka saat ini. Mereka baru saja menerima berita hari ini dari pemerintah Malaysia," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, memberikan alasan tentang pengiriman kapal selam tanpa awak. (Bawa: Cina Minta Malaysia Buka Semua Informasi MH370)
Bluefin berukuran panjang 5 meter dan berat 800 kilogram dan mampu bekerja lebih dari sehari dengan kecepatan rendah. Keputusan untuk mengirimkan Bluefin menyusul pengiriman alat pencari kotak hitam MH370.
Kedua alat itu bersama sejumlah personal militer dan sipil Amerika, menurut Pentagon, tengah dalam perjalanan dari bandara di New York dan diperkirakan tiba di Perth, Australia hari ini. (Baca:Pengumuman MH370, Isak Tangis Pecah di Beijing).
Langkah ini diambil mengingat masa aktif kotak hitam semakin mendekat. Kotak hitam hanya mampu bekerja selama 30 hari. Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014. Alat pedeteksi canggih ini diputuskan untuk segera bekerja mencari kotak hitam.
Alat pedeteksi kotak hitam ini pernah digunakan untuk mencari kotak hitam pesawat Air France yang jatuh ke Samudera Atlantik pada Juni 2009.
Sebelumnya Perdana Menteri Malaysia Najib Razak secara resmi menyatakan pesawat MH370 yang hilang sejak Sabtu dinihari, 8 Maret 2014, jatuh di barat daya Perth, Australia. Kepastian lokasi jatuhnya pesawat disampaikan oleh perusahaan satelit Inggris, Inmarsat, yang mengadopsi algoritma untuk menghitung lokasi terakhir pesawat. Insmarsat disebutkan mampu menjelaskan jalur penerbangan MH370. (Baca: SBY Sampaikan Belasungkawa untuk Korban MH370)