Gambar peta lokasi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 saat ditunjukkan oleh John Young di Canberra (20/3). REUTERS/Sean Davey
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akhirnya memberikan pernyataan mengenai nasib pesawat Malaysia Airlines MH370 yang telah hilang selama lebih dari dua pekan. Menurut Razak, pesawat tersebut jatuh di Samudra Hindia, sebelah barat Perth, Australia.
Najib Razak menggelar konferensi pers di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 24 Maret 2014, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, atau pukul 19.00 WIB. Ia menyatakan telah mendapat penjelasan dari Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (AAIB) perihal kecelakaan MH370. Informasi Badan Investigasi diperoleh dari Inmarsat, perusahaan Inggris yang menyediakan data satelit dari wilayah utara dan selatan bumi. (Baca: 20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS)
Menurut Razak, berdasarkan hasil analisis, MH370 terbang di sepanjang koridor selatan dan posisi terakhirnya adalah di tengah Samudra Hindia, sebelah barat Perth, Australia. Titik terakhir MH370 adalah lokasi yang sangat terpencil dan sangat jauh dari tempat untuk memungkinkan pendaratan. "Dengan duka dan penyesalan mendalam, saya harus memberitahu Anda bahwa, berdasarkan data tersebut, penerbangan MH370 berakhir di selatan Samudra Hindia."(baca juga:Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?)
Razak berjanji akan menggelar konferensi pers esok untuk memberikan keterangan yang lebih rinci. "Kami membagikan informasi ini sebagai komitmen atas keterbukaan dan penghormatan terhadap keluarga," ujarnya.
