Seorang anggota awak pesawat Royal Australian Air Force AP-3C Orion, melihat keluar jendela dalam mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang di Samudera Hindia selatan, Australia, (22/3). (AP Photo/Rob Griffith/Pool)
TEMPO.CO, Jakarta - Pilot pesawat Malaysia Airlines MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah menerima panggilan telepon seluler selama dua menit dari seorang wanita misterius, sebelum menerbangkan pesawat dari Bandara Kuala Lumpur, 8 Maret 2014. Komunikasi ini tercatat sebagai panggilan terakhir dari sejumlah komunikasi telepon masuk dan keluar dari telepon seluler Zaharie beberapa jam sebelum lepas landas (take off).
Penyidik yang menangani hilangnya MH370 menyebut temuan ini sebagai petunjuk signifikan sebab ada kejanggalan terkait dengan komunikasi itu. Seperti dilansir laman Strait Times edisi Minggu, 23 Maret 2014, warga Malaysia harus mengisi data identitas atau nomor paspor ketika membeli kartu SIM telepon seluler sebagai imbas dari teror 9/11.
Adapun nomor seluler yang menelepon Zaharie dibeli dengan identitas palsu. Polisi mengetahuinya setelah menelusuri nomor itu hingga ke toko tempat kartunya dijual di Kuala Lumpur. Menurut pemilik toko, pembelinya mencantumkan nama wanita, dan belakangan diketahui identitas itu palsu.
Temuan itu menambah spekulasi keterkaitan hilangnya pesawat MH370 dengan terorisme. Namun penyidik menyatakan bahwa pembelian kartu SIM tanpa kartu identitas tidak selalu identik dengan kegiatan terorisme. Meski demikian, penelusuran komunikasi tetap dilakukan intensif. (Baca: Bagaimana Menemukan Kotak Hitam Pesawat MH370?)
Para penyidik sudah mewawancarai orang-orang yang menelepon atau ditelepon pilot Zaharie beberapa jam sebelum menerbangkan pesawat jenis Boeing 777 tersebut. Orang-orang yang berkomunikasi dengan kopilot MH370 Fariq Abdul Hamid turut diperiksa.
Polisi juga tengah memeriksa intensif istri pilot, Faizah Khan, setelah menunggu selama dua pekan. Meski masih tinggal seatap, pasangan dengan tiga anak itu sudah pisah ranjang. "Faizah sudah diperiksa tapi belum ditanya detail soal kebiasaan dan pemikiran suaminya beberapa hari sebelum membawa MH370 terbang," kata seorang sumber The Mail. (Baca: Pejabat Malaysia Nilai Transkrip MH370 Tak Akurat)
