Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein pada sebuah konferensi pers pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Bandara Internasional Kuala Lumpur (17/3). Sampai saat ini belum ada pernyataan dari pejabat resmi yang menanggapi teori Ledgerwood ini. Sejumlah praktisi penerbangan menanggapi teori ini mungkin saja terjadi dan menjelaskan. REUTERS/Damir Sagolj
TEMPO.CO, Sepang - Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Datuk Azharuddin Abdul Rahman mengatakan transkrip percakapan antara pengawas penerbangan (ATC) dan pilot Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014 tidak akurat. (Baca: Terungkap: Percakapan 54 Menit Terakhir MH370).
"Selain tidak akurat, saya harus mengatakan bahwa transkrip tersebut juga tidak sahih," katanya seperti dikutip dari New Straits Times.
Pernyataan Azharuddin merujuk pada transkrip yang dikutip oleh harian The Telegraph. Namun, saat ditanya letak rendahnya akurasi transkrip tersebut, Azharuddin menolak berkomentar. "Dalam prosedur, transkrip tersebut tidak dapat dipublikasikan," ujarnya.
Dalam berita berjudul "Revealed: the final 54 minutes of communication from MH370" tersebut, The Telegraph mengklaim secara eksklusif memiliki rekaman percakapan 54 menit sejak pesawat bersiap lepas landas 8 Maret pukul 00.36 waktu setempat. Rekaman percakapan itu berisi instruksi-instruksi umum yang diberikan menara pengawas kepada pilot hingga pukul 01.19 waktu setempat saat kalimat terakhir "all right, good night". (Baca: Transkrip Lengkap Percakapan 54 Menit MH370).
Para analis mengatakan urutan pesan yang muncul adalah percakapan rutin antara pilot dan pengawas. Namun ada dua percakapan yang terdengar aneh. Pertama, pesan dari kokpit pada pukul 01.07 yang mengatakan pesawat Malaysia Airlines itu terbang pada 35 ribu kaki. Pesan ini mengulangi pesan yang disampaikan enam menit sebelumnya.
Keanehan kedua adalah komunikasi antara kokpit dan menara pengawas terputus saat pesawat membelok tajam. Hal ini terjadi saat pesawat memutus kontak dengan menara kontrol Kuala Lumpur di Malaysia dan diserahkan ke menara kontrol Ho Chi Minh City, Vietnam.
Namun Pemangku Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Husein menyatakan tidak ada hal aneh dan mencurigakan. "Kami tidak melihat ada indikasi ketidaknormalan dalam percakapan itu."