Detail dari lokasi area pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dilakukan oleh Maritim Australia di sebelah kiri bawah benua Australia (18/3). Saat ini lokasi pencarian dipersempit tinggal menjadi 300 ribu kilometer persegi hingga hanya 2.300 kilometer persegi di lepas pantai Perth. (AP Photo/The Australian Maritime Safety Authority)
TEMPO.CO, Jakarta - Jindalee Operational Radar Network (JORN) milik pemerintah Australia menemukan dua puing yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Puing itu terdeteksi 2.500 kilometer dari pantai Perth.
Menurut situs Royal Australian Air Force, JORN dirancang untuk mendeteksi benda-benda hingga ukuran pesawat tempur atau kapal pesiar super besar di udara dan air seluas di wilayah seluas 37.000 kilometer persegi. Australia belum memastikan apakah puing tersebut berasal dari pesawat tujuan Beijing yang hilang sejak dua pekan lalu itu.
Radius Jindalee yang mencapai 3.000 kilometer ini memiliki tiga wilayah operasi dengan jangkauan berbeda, yaitu Radar 1, IRSU, dan Radar II. Masing-masing stasiun radar terdiri atas sebuah situs pemancar dan situs penerima yang dipisahkan jauh supaya pemancar tidak berbenturan dengan penerima.
Radar Jindalee biasanya digunakan untuk memonitor pergerakan udara dan laut. Jaringan radar ini juga dipakai untuk keperluan pertahanan Australia dan mengawasi operasi maritim, ketinggian gelombang, dan arah angin.
JORN juga begitu sensitif, bahkan 10 kali lipat dari radar biasa sehingga dapat melacak pesawat super kecil sekali pun. Bahkan, kabarnya radar ini juga mampu melacak pesawat siluman atau dengan mode stealth yang sengaja dirancang untuk menghindari deteksi radar gelombang mikro.