Petugas kepolisian menembakan gas air mata kearah pengunjuk rasa saat bentrokan di Caracas, Venezuela (12/3). Korban tewas dalam bentrokan antara polisi dengan demonstran anti peremintah dalam sebulan bertambah menjadi 25 orang. AP/Alejandro Cegarra
TEMPO.CO, Karakas – Rusuh Venezuela kembali menelan jiwa. Pada Ahad malam, 16 Maret 2014, seorang kapten dari Garda Nasional meninggal setelah sebuah tembakan melesat ke kepalanya saat demonstrasi berlangsung.
Kepada Reuters, Kepala Komando Operasi Strategis Angkatan Bersenjata Venezuela, Padrino Lopez, menuturkan kapten yang tidak disebutkan namanya itu ditembak dalam sebuah barikade jalan yang didirikan oleh para demonstran di pusat Kota Maracay.
Sejak awal Februari, mahasiswa dan pemimpin oposisi garis keras telah menyerukan pendukungnya turun ke jalan untuk memprotes Presiden Nicolas Maduro dan pemerintah sosialisnya. Para demonstran menuntut perubahan politik di negeri tersebut.
Mereka menuduh Maduro gagal memimpin Venezuela. Angka inflasi di negeri ini meninggi sehingga menyebabkan kelangkaan barang kebutuhan pokok. Maduro juga dianggap gagal menekan angka pembunuhan di Venezuela, yang menjadi negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.