Seorang wanita keluar dari lokasi yang digunakan sebagai TPS untuk refendum Crimea di sebuah TPS di Simferopol, Ukraina (15/3). (AP Photo/Vadim Ghirda)
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1,5 juta warga Crimea memberikan suaranya hari ini, Minggu, 16 Maret 2014, mulai pukul 08.00 hingga pukul 20.00 waktu setempat. Suara mereka akan menentukan Crimea tetap sebagai bagian dari Ukraina atau menjadi negara merdeka.
Referendum merupakan solusi yang diambil setelah parlemen Crimea mendeklarasikan Crimea merdeka dari Ukraina pada 11 Maret 2014. Pemerintah Ukraina tidak mengakui refendum ini dan mendesak dunia internasional untuk tidak mengakui referendum. Ini adalah rangkaian dari ketegangan politik di negara itu setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dilengserkan lewat aksi demonstrasi dan kemudian lari ke Moscow, Rusia.
Sekitar 135 lembaga pemantau internasional telah tiba di Crimea untuk mengawasi pelaksanaan referendum. Sebanyak 623 jurnalis dari 169 media internasional melakukan liputan pelaksanaan referendum. (Baca: Rusia Veto Resolusi DK PBB tentang Crimea )
Di tengah ketegangan yang meningkat antara kelompok pendukung kemerdekaan Crimea dan kelompok yang menolak kemerdekaan daerah otonomi khusus Ukraina ini, sekitar 100 ribu tentara khusus Crimea dan 5.000 polisi menjaga pelaksanaan referendum. Ada 27 tempat pemungutan suara yang disediakan oleh komisi pemilihan umum.
Diperkirakan, 70 persen warga Crimea akan memilih menjadi bagian dari Rusia dan 11 persennya akan memilih Crimea tetap bergabung dengan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moscow akan menghormati keinginan rakyat Crimea.