TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan sistem komunikasi pesawat Malaysia Airlines (MAS) penerbangan MH370 yang hilang telah dimatikan secara sengaja. Berdasarkan bukti satelit dan radar, kata Najib, pesawat itu mengubah arah dan kemungkinan terbang selama tujuh jam.(baca: Sinyal Malaysia Airlines Masih Ada 6 Jam Setelah Hilang)

"Gerakan pesawat konsisten dengan aksi disengaja seseorang di pesawat," kata Najib dalam keterangan persnya, Sabtu, 15 Maret 2014, pukul 13.30 waktu setempat.(baca: Najib Razak: Hilangnya MH370 karena 'Kesengajaan' )


Pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing tersebut hilang sepekan lalu dengan membawa 239 orang penumpang. Kontak pesawat dengan menara pengawas udara di atas Laut Cina Selatan ke sebelah timur Malaysia terjadi sekitar satu jam setelah lepas landas.

Razak mengatakan bahwa bukti baru dari satelit menunjukkan--dengan tingkat kepastian tinggi--bahwa sistem komunikasi pesawat dimatikan. Kemudian pesawat mengubah arah, kembali ke Malaysia melalui India. Sinyal satelit terus dimunculkan dari pesawat tujuh jam setelah hilang kontak dengan radar.(baca: MH370 Diendus di Dua Koridor)

Koridor utara, Najib menambahkan, adalah wilayah yang rawan karena dekat dengan kelompok-kelompok radiskal di sekitar Afghanistan, bagian utara Pakistan dan sisi utara India sampai Himalaya.

Adapun koridor seolatan, pesawat akan terbang ke wilayah udara bebas dengan beberapa pulau kecil yang membentang di Samudera India sampai Antartika. Di daerah ini ada pulau terpencil yang memiliki bandara seperti di Pulau Cocos (Keeling). Pulau dengan penduduk kurang dari 1.000 orang ini ada di sebelah barat Australia.

Razak mengatakan pemerintah kini melacak pesawat melalui dua koridor yang memungkinkan, yaitu utara dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan melalui Thailand utara, dan selatan dari Indonesia ke Samudra Hindia. Pencarian di dua koridor itu, kata dia, membuat pencarian MH370 memasuki fase baru.

AMIRULLAH | BBC

Topik terhangat