Sejumlah wartawan mengambil gambar sebuah foto salah satu dari dua orang yang dipercaya bepergian dengan paspor curian saat menaiki Malaysia Airlines MH370 pada paspor dicuri setelah konferensi pers di Kuala Lumpur International Airport (11/3). REUTERS/Edgar Su
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Dua penumpang Malaysia Airlines MH370 yang menggunakan paspor curian adalah warga negara Iran. Keduanya pun berteman. Polisi Malaysia mengidentifikasi nama mereka sebagai Pouria Nour Mohammad Mehrdad, 19 tahun, dan Delavar Syed Mohammad Reza, 29 tahun. Pouria kemungkinan pencari suaka untuk masuk ke Jerman. (Baca: Ini Dia Penumpang Gelap Malaysia Airlines)
Seorang teman Pouria, Mohammad Mallaeibeasir, 18 tahun, menuturkan kepada ABC News, Selasa, 11 Maret 2014, bahwa sehari sebelum mereka terbang menggunakan Malaysia Airlines, kedua warga Iran itu menginap di rumahnya. (Baca: Penumpang Gelap Malaysia Airlines Saling Kenal)
Ia dan Pouria teman satu sekolah di satu sekolah menengah atas di Teheran selama dua tahun. Mallaeibeasir kemudian pindah ke Malaysia untuk mengambil kuliah bisnis teknologi informasi. Mereka terpisah beberapa tahun lamanya. Perihal Reza, ia tidak mengenalnya.
Saat mereka menginap di rumah Mallaeibeasir, keduanya sempat bertelepon dengan seorang pria yang dipanggil "Ali". Telepon berlangsung sekitar lima menit menggunakan bahasa Persia di kamar yang bersebelahan dengan kamarnya. Ia hanya mendengar suara keduanya mengatakan "Oke, Ali". Setelah itu mereka ngobrol dan menonton film. Ali diduga orang yang membeli tiket untuk keduanya.
Namun, Mallaeibeasir mengaku tidak menanyakan mengapa mereka ada di Malaysia. Pouria saat itu hanya mengatakan akan ke Jerman atau Copenghagen untuk mengunjungi ibunya karena ada masalah keluarga.
Keesokan malamnya, Mallaeibeasir mengendarai mobilnya untuk mengantar kedua pemuda itu ke bandara internasional Kuala Lumpur. Pouria hanya membawa tas punggung untuk mendaki gunung dan satu laptop, sedangkan Reza membawa tas dan laptop. Setelah meninggalkan bandara udara, Mallaebeasir sempat menelepon mereka. Pouria menjawab cuma segera menutupnya. Kemudian ia berbicara dengan Reza sekitar tiga menit lamanya.
Ia tidak mengetahui keduanya menggunakan paspor curian milik warga Italia dan Austria yang hilang di Thailand. Ia baru tahu setelah ramai pemberitaan peristiwa hilangnya Malaysia Airlines yang membawa terbang kedua temannya bersama 237 penumpang, termasuk awak pesawat.
"Ibu Pouria menelepon saya dan memberitahukan peristiwa itu kepada saya. Saya lalu menelepon Malaysia Airlines dan menjelaskan semua informasi yang saya tahu kepada mereka," ujar Mallaeibeasir.