Foto udara tumpahan minyak dilihat dari pesawat Angkatan Udara Vietnam dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang, sekitar 250 km dari Vietnam dan 190 km fdari Malaysia, Sabtu (8/3). REUTERS/Trung Hieu/Thanh Nien Newspaper
TEMPO.CO,Jakarta - Analis penegakan hukum dari CNN yang juga mantan asisten direktur FBI, Tom Fuentes, mengatakan lolosnya dua penumpang Malaysian Airlines Boeing 777-200ER yang menggunakan paspor curian atau paspol palsu dari pemeriksaan keamanan bandara disebabkan oleh maraknya pencurian dokumen perjalanan. “Hingga saat ini ada 39 juta laporan pencurian dokumen perjalanan di database Interpol,” kata Tom, seperti ditulis CNN.
Tom mengatakan ada 1 miliar penumpang menggunakan penerbangan internasional setiap tahun. Namun banyaknya penumpang yang memakai paspor itu tidak diimbangi dengan pemeriksaan database Interpol. “Jadi, itu meninggalkan celah,” kata Tom. (Baca: Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines)
Menurut sumber-sumber di Interpol yang mengurusi penyimpanan database dokumen perjalanan yang hilang dan dicuri, kata Tom, pencurian paspor milik seorang warga negara Italia telah dilaporkan ke Interpol dan tercatat dalam database lembaga kepolisian internasional itu. Namun, kata dia, aparat keamanan bandara di Malaysia ternyata tidak mengecek database Interpol.
Tom mengatakan setiap orang akan bertanya-tanya siapa dan apa motif penumpang yang menggunakan paspor curian tersebut. “Apakah mereka menggunakannya untuk memeriksa kecocokan bagasi dengan tiket, dan mungkin bagasi berisi bahan peledak? Jadi, itu adalah keprihatinan besar ketika orang menggunakan dokumen palsu untuk naik pesawat internasional,” kata Tom.