SBY Tahu Informasi 7 WNI di Malaysia Arlines

Reporter

Editor

Hari prasetyo

Sabtu, 8 Maret 2014 21:42 WIB

Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia terus memantau perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang hilang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun telah diberitahu mengenai peristiwa tersebut.


“Menteri Luar Negeri telah pula melaporkan perkembangan ini kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mendapat arahan lebih lanjut,” kata Juru Bicara Kemenlu Michael Tene dalam keterangan resminya yang diperoleh Tempo.


Pihak Malaysia Arlines memastikan pesawat yang membawa 227 penumpang itu telah hilang kontak dengan menara pengawas Subang pada pukul 02.40 waktu setempat. Tujuh orang asal Indonesia berada di pesawat itu. Pesawat ini dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Beijing, Cina, pada pukul 06.30.


Michael mengatakan Kemenlu sudah melakukan koordinasi dengan Malaysia Airlines untuk mengidentifikasi dan klarifikasi ketujuh WNI. “KBRI KL (Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur) telah menempatkan pejabatnya di Kuala Lumpur International Airport untuk terus berkomunikasi dengan pihak Malaysia Airlines dan memfasilitasi keluarga penumpang,” ucapnya.


Kemenlu, Michael meneruskan, bersama KBRI Kuala Lumpur dan Beijing terus memonitor upaya-upaya dilakukan berbagai pihak untuk menemukan pesawat tersebut. Kemenlu, kata Michael juga menyampaikan simpati kepada para keluarga korban. “Khususnya ketujuh WNI,” tutur Michael.


Advertising
Advertising

KBRI Kuala Lumpur masih melakukan klarifikasi tujuh nama korban asal Indonesia di pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH 370. KBRI tidak ingin melakukan kesalahan seperti yang dilakukan Malaysia Airlines.


Ketujuh nama WNI tersebut adalah Siregar Firman Chandra, Suadaya Herryindra, Sugianto Lo, Suadaya Ferry Indra, Tanurisam Indrasuria, Vinny Chynthyatio, dan Wang Willysurijanto.


“Kami sedang klarifikasi ke pihak keluarga untuk benar atau tidaknya. Kami takut salah,” kata Koordinator Fungsi Konsuler KBRI di Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin, ketika dihubungi Tempo, Sabtu sore 8 Maret 2014.


Dino mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi lewat pengecekan paspor para korban yang diberikan pihak Malaysia Airlines. “Kita klarifikasi, apakah benar ada anggota keluarga yang ke Beijing,” ucap Dino.


Untuk saat ini, salah satu dari keluarga korban sudah berada di Kuala Lumpur. Namun, Dino enggan mengungkapkan identitas keluarga korban itu. “Keluarga korban sekarang dengan pihak kedutaan dan dibantu difasilitasi,” ujar Dino.


Sebelumnya, Malaysia Airlines melaporkan korban dari Indonesia berjumlah 12 orang. Namun, laporan itu diralat karena mereka salah mengartikan kode negara Indonesia dengan India yang mirip. Jadi, korban asal Indonesia tujuh orang, sementara India 5 orang.


Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pukul 06.30 waktu Beijing, Cina. Pesawat tersebut mengangkut total 239 orang, terdiri atas 227 penumpang, termasuk dua bayi, dan 12 kru.


SINGGIH SOARES


Berita Terpopuler
Hafitd Ternyata Sewa Hacker Retas Akun Twitter Ade Sara
Penuturan Nadia, Saksi Kunci Pembunuhan Ade Sara
Wawancara Blakblakan Danang Penembak Kucing

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya