Venezuela Akhiri Hubungan Diplomatik dengan Panama  

Reporter

Kamis, 6 Maret 2014 10:20 WIB

Sejumlah anak berpakaian seperti prajuirt memberi hormat di depan foto almarhum Presiden Venezuela Hugo Chavez pada festival Karnaval di Caracas (4/3). Venezuela memperingati kematian pemimpin sosialis Hugo Chavez meskipun protes terus berlangsung. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Caracas - Presiden Venezuela, Nicholas Maduro, membuat keputusan mengejutkan. Dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, Panama. Selain hubungan diplomatik, kerja sama ekonomi di antara kedua negara juga tidak akan dilanjutkan. Keputusan itu muncul setelah Panama meminta Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) membahas krisis yang terjadi di Venezuela.

Keputusan itu disampaikan Maduro saat memperingati satu tahun meninggalnya mantan pemimpin Venezuela, Hugo Chavez. Presiden Kuba Fidel Castro, Presiden Uruguay Jose Mujica, dan Presiden Bolivia Evo Morales menghadiri peringatan kematian sang Kolonel. “Saya memutuskan untuk hubungan politik dan diplomatik dengan pemerintahan Panama saat ini,” ujar dia kepada para koleganya.

Venezuela geram karena Panama mengajukan permintaan kepada OAS untuk membahas krisis di negara mereka. Rencananya pertemuan itu akan digelar dalam waktu dekat dan diikuti oleh pejabat setingkat menteri luar negeri anggota OAS. Maduro menganggap permintaan yang disampaikan pekan lalu sebagai bentuk intervensi asing terhadap masalah dalam negeri Venezuela.

Usulan itu, kata Maduro, merupakan sebuah konspirasi untuk menjatuhkan pemerintahannya. Dia pun mengatakan bahwa usulan itu tak lepas dari pengaruh Amerika Serikat yang ingin Venezuela dipimpin oleh politikus beraliran kanan. “Jangan ikut campur dengan masalah dalam negeri kami,” ujar dia.

Adapun Presiden Panama, Ricardo Martinelli, terkejut dengan keputusan yang diambil tetangganya tersebut. Menurut dia, permintaan yang diajukan kepada OAS hanya untuk menciptakan perdamaian di negara yang mereka sebut sebagai saudara itu. “Keputusan Presiden Maduro jangan sampai seperti asap untuk menyembunyikan masalah sebenarnya,” katanya.

Venezuela sendiri sudah sejak tiga pekan terakhir diguncang aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap pemerintah. Hal itu dilakukan setelah kondisi perekonomian negara itu terus memburuk sehingga mengakibatkan harga-harga kian tinggi. Demonstrasi yang kian memanas itu pun sudah mengakibatkan 18 orang dilaporkan tewas.


BBC | DIMAS SIREGAR







Terkait:




Bentrok Warnai Setahun Kematian Chavez
Venezuela Rusuh, Sekjen PBB Temui Menlu
Kapal Mata-mata Rusia Muncul Mendadak di Kuba




Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya