NATO-Rusia Sepakat Bertemu

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 10:54 WIB

Personil militer (depan) yang diyakini prajurit Rusia berjaga-jaga, deibelakang prajurit Ukraina di luar wilayah unit militer Ukraina di desa Perevalnoye, Simferopol, Ukraina (3/3). Pasukan Rusia telah mengendalikan wilayah Crimea menuntut bahwa awak dua kapal perang Ukraina di pelabuhan Sevastopol itu harus menyerah. REUTERS/David Mdzinarishvili

TEMPO.CO, Moskow - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Rusia sepakat bertemu untuk membahas krisis yang terjadi di Ukraina. Pertemuan di Brussels, Belgia, itu akan digelar pada Rabu ini, 5 Maret 2014. Ini adalah kontak publik pertama antara NATO dengan perwakilan Rusia sejak Presiden Vladimir Putin mengutus pasukannya ke Semenanjung Crimea, akhir pekan lalu.

"NATO mengumumkan rencana sidang istimewa itu pada Selasa kemarin," tulis VOA News. "Pertemuan itu berdasarkan permintaan Sekretaris Jenderal Anders Fogh Rasmussen."

Atas permintaan Polandia, yang berbagi perbatasan dengan Ukraina, seluruh anggota NATO telah bertemu pada Selasa kemarin. Dari pertemuan itu, NATO menyatakan kehadiran militer Rusia di Ukraina telah menimbulkan implikasi serius bagi keamanan dan stabilitas di kawasan Euro-Atlantik.

Semenanjung Crimea berada di bawah kontrol Ukraina pada 1954. Ketika itu Soviet dipimpin Nikita Khrushchev. Ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, Crimea tetap menjadi bagian Ukraina. Crimea sendiri memiliki perbatasan kecil dengan Rusia, letaknya di wilayah timur. Sedangkan Pelabuhan Crimea, Sevastapol, adalah rumah bagi armada Laut Hitam Rusia.

Sebagian besar penduduk Crimea beretnis Rusia. Wilayah itu juga menjadi rumah bagi muslim Tatar yang kerap menunjukkan penghinaan ke Rusia.

Masalah yang membelit Ukraina terjadi pada November 2013. Ketika itu Presiden Viktor Yanukovych menyatakan mundur dari kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa. Bahkan, ia mendukung hubungan yang lebih erat dengan Rusia, juga menerima bantuan ekonomi dari sana. Akibatnya, muncul demonstran anti-pemerintah di Kiev dan sejumlah tempat di Ukraina. Pada akhir Februari, Yanukovych pun didesak untuk meninggalkan Kiev.

Pekan lalu, setidaknya 16.000 pasukan Rusia masuk ke Crimea. Menurut Vitaly Churkin, Duta Besar Rusia untuk PBB, intervensi militer itu atas permintaan Yanukovych. "Yanukovych masih menganggap dirinya presiden sah Ukraina. Dan ia meminta angkatan bersenjata Rusia masuk Ukraina demi membantu menjaga keamanan serta ketertiban," ujar Churkin di pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.


AL JAZEERA | CORNILA DESYANA




Trekait:




NATO Perintahkan Rusia Tarik Pasukan dari Ukraina
Rusia Uji Coba Rudal Balistik Terbaru
Rusia Kirim Tentara, Obama Telepon Hollande







Advertising
Advertising

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya