Ukraina, Kelompok Pro dan Kontra-Rusia Bentrok

Reporter

Kamis, 27 Februari 2014 19:31 WIB

Sejumlah polisi anti huru-hara berlutut ketika meminta maaf kepada warga Lviv karena telah ambil bagian dalam operasi menentang para pengunjuk rasa anti pemerintahan di Kiev, dalam sebuah aksi demo di Lviv, Ukraina, Senin (24/2). REUTERS/Roman Baluk

TEMPO.CO, Kiev - Kelompok pro dan kontra terhadap Rusia bentrok di perbatasan Crimena, Ukraina, Rabu, 26 Februari 2014. Aksi ini disambut dengan perintah Rusia agar seluruh pasukan di dekat perbatasan negara siaga demi menjaga stabilitas keamanan di Laut Hitam.

Bentrokan itu pecah di luar parlemen Crimea, Rabu, 26 Februari 2014, melibatkan ribuan kelompok sparatis pro-Rusia melawan pendukung pemimpin baru Ukraina yang berhasil mendongkel kursi Presiden Viktor Yanukovich.

Melihat perkembangan di negara jiran, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang berpangkalan di perbatasan Ukraina, Belarusia, negara-negara Baltik, dan Finladia latihan perang.

Kantor berita Reuters dalam laporannya menyebutkan Kementerian Pertahanan Rusia sedang mengambil langkah pengamanan fasilitas militer dan persenjataannya yang berbasis di Laut Hitam.

"Komandan tertinggi telah menetapkan tugas memeriksa kemampuan Angkatan Bersenjata guna menghadapi situasi krisis yang berpotensi mengancam keamanan militer negara," ujar Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, kepada kantor berita Interfax. Shoigu mengatakan, pada prinsipnya, latihan perang tidak ada hubungannya dengan kejadian di Ukraina.

Koresponden Al Jazeera, Rory Challadns, melaporkan dari Moskow, inspeksi secara teratur terhadap kesiapan militer sudah lazim dilakukan di Rusia.

Amerika Serikat tidak tinggal diam terhadap aksi Rusia. Karena itu, AS mendesak Rusia agar menghormati wilayah dan kedaulatan Ukraina, seraya memperingatkan agar tidak melakukan provokasi.

"Kami secara jelas mengatakan setiap negara harus menghormati integritas teritorialnya dan tidak melakukan pelanggaran wilayah Ukraina. Rusia tidak akan melakukannya," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya