AS Ingatkan Rusia Soal Aksi Militer di Ukraina

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 25 Februari 2014 09:02 WIB

Wakil Amerika Serikat di PBB, Susan Rice (memegang ponsel). REUTERS/Chip East

TEMPO.CO, Washington - Seorang pejabat senior Amerika Serikat memperingatkan Moskow untuk tidak mengirim pasukan ke Ukraina di tengah krisis politik yang mencengkeram negara bekas Uni Soviet ini. Campur tangan dalam bentuk apapun di Ukraina, katanya, "Adalah sebuah kesalahan besar."

"Ini bukan untuk kepentingan Ukraina, Rusia, Eropa, atau Amerika Serikat, melihat negara ini terpecah. Ada dalam kepentingan siapa pun untuk mengawasi segala bentuk kekerasan," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Susan Rice, dalam sebuah wawancara dengan NBC. (baca: Menteri Ukraina: Tangkap Eks Presiden Yanukovych!)


Komentar Rice dilontarkan menyusul laporan Financial Times pekan lalu, mengutip seorang pejabat Rusia yang mengatakan bahwa Moskow dapat mengintervensi untuk melindungi etnis Rusia di wilayah Crimea, Ukraina. Wilayah ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan laut Rusia.


"Jika Ukraina pecah, maka akan memicu perang. Mereka akan pertama kehilangan Crimea. Karenanya kita akan masuk dan melindunginya, seperti yang kita lakukan di Georgia," kata pejabat itu. Pada 2008, Rusia mengintervensi Georgia atas republik yang memisahkan diri Ossetia Selatan itu.

Rice mengatakan dalam wawancara itu bahwa situasi di Ukraina "bukan tentang AS dan Rusia". Hubungan Ukraina yang lebih dekat dengan Eropa tidak akan mengorbankan hubungan sejarah negara itu dengan Rusia," katanya.


"Tidak ada kontradiksi yang melekat antara Ukraina yang memiliki ikatan sejarah dan budaya lama ke Rusia dan Ukraina modern yang ingin mengintegrasikan lebih erat dengan Eropa," katanya.


Rice mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin setuju dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Barack Obama, dalam panggilan telepon antara kedua pemimpin itu pada Jumat lalu. "Presiden menyatakan, AS dan Rusia memiliki kepentingan bersama untuk Ukraina yang tetap bersatu, utuh, independen, dan rakyatnya memiliki kebebasan," katanya.

RIA NOVOSTI | TRIP B


Advertising
Advertising

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya