Korea Utara Sebut Laporan HAM PBB Bohong  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 23 Februari 2014 12:14 WIB

Tentara Korea Utara Rakyat saat mengikuti acara bersumpah setia kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjelang peringatan kematian mantan pemimpin Kim Jong Il di Kumsusan Palace of the Sun (16/12). REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara menolak temuan tim panel Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuduh negara ini melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan membangkitkan kekejaman era Nazi. Pemerintah Pyongyang menyebut temuan itu didasarkan pada "kebohongan dan rekayasa yang sengaja diolah oleh kekuatan musuh."

Kepala keamanan Korea Utara dan bahkan pemimpin negara itu, Kim Jong-un, harus menghadapi tuntutan internasional karena memberi perintah penyiksaan secara sistematis yang menyebabkan kelaparan dan pembunuhan terhadap rakyatnya. Penyelidik PBB mengungkapkannya dalam sebuah laporan soal kondisi HAM di Korea Utara, Senin, 17 Februari 2014.

Sabtu, 22 Februari 2014, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menolak laporan komisi penyelidikan PBB yang dipimpin pensiunan hakim Australia, Michael Kirb. Mereka menyebut laporan itu "diatur pasukan AS dan negara satelitnya yang menyiratkan kebencian terhadap DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea)."

Komentar dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara ini dimuat oleh kantor berita resmi KCNA.

Korea Utara menyebut laporan PBB itu "dibumbui dengan kebohongan belaka dan rekayasa yang sengaja diolah oleh kekuatan musuh" serta sejumlah kelompok orang yang membelot dari Korea Utara.

Kepala HAM PBB telah mendesak kekuatan dunia untuk membawa Korea Utara ke pengadilan pidana internasional (ICC).

Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan langkah badan HAM PBB yang menyarankan membawa Korea Utara ke ICC akan menjadi "provokasi berbahaya bermotif politik yang bertujuan untuk mencoreng citra dan martabat DPRK."

Seorang diplomat mengatakan Cina kemungkinan akan memveto tindakan seperti itu di Dewan Keamanan PBB.

Para peneliti PBB mengatakan, Cina, yang merupakan sekutu utama Korea Utara, juga mungkin "membantu dan bersekongkol kejahatan terhadap kemanusiaan" dengan memulangkan pembelot kembali ke Korea Utara untuk menghadapi penyiksaan atau eksekusi. Beijing menolak tudingan ini.

Laporan PBB mendokumentasikan adanya kasus kejahatan oleh aparat keamanan Korea Utara, termasuk pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, penculikan, kelaparan, dan eksekusi, yang akhirnya dilaporkan kepada Kim Jong-un.

Laporan PBB itu juga mengatakan pembunuhan tahanan politik Korea Utara dalam lima dekade terakhir mungkin bisa mengarah pada tindak kejahatan genosida (pemusnahan etnis).

GUARDIAN | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Demonstran Ukraina Kuasai Istana Kepresidenan
Militan Mesir di Sinai Incar Wisatawan
Bos Kartel Narkoba Sinaloa Meksiko Ditangkap
DK PBB Setujui Resolusi Bantuan Kemanusiaan Suriah
Matteo Renzi Gantikan Letta sebagai PM Italia

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya