Demonstran Ukraina Tuntut Presiden Mundur

Reporter

Sabtu, 22 Februari 2014 18:05 WIB

Foto seorang demonstran anti pemerintah yang tewas dalam bentrok dengan polisi diangkat oleh rekan-rekannya, saat pemakaman jenazah di Kiev, Ukraina, (22/2). Setidaknya 75 orang tewas dalam bentrokan selama dua hari. REUTERS/Vasily Fedosenko

TEMPO.CO, KIEV --Ribuan demonstran masih menduduki alun-alun Lapangan Kemerdekaan di Ibukota Kiev meski perjanjian damai telah ditandatangani Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dan tiga pemimpin oposisi, kemarin. Para demonstran menyangsikan niat baik Presiden Yanukovych untuk menciptakan perdamaian di Ukraina dan meragukan efektifitas perjanjian.

Kemarin, Jumat 21 Februari 2014, Presiden Ukraina dan tiga pemimpin oposisi menandatangani perjanjian untuk mengakhiri krisis politik di negeri itu. Isi perjanjian tersebut diantaranya dibentuk pemerintahan persatuan, mempercepat pemilihan umum ke Desember tahun ini, dan melakukan amandemen dengan kembali ke konstitusi 2004.(baca: Situasi Memburuk, Presiden Ukraina Umumkan Pemilu)

Wartawan BBC melaporkan, pada malam Sabtu 22 Februari 2014, jalan menuju gedung presiden dipenuhi oleh para demonstran. Pihak polisi memperketat penjagaan dengan menutup pintu-pintu masuk gedung presiden. Situasi penjagaan ini jauh lebih ketat dibanding beberapa hari lalu yang hanya terlihat beberapa petugas keamanan di pintu masuk gedung. Para demonstran terlihat membentuk barikade baru namun masih dalam situasi tenang dan terkendali.(lihat: Pemakaman Demonstran yang Tewas di Ukraina)

Para demonstran menginginkan presiden Yanukovych mengundurkan diri. Perecepatan pemilihan umum pada Desember tidaklah cukup. Dia (presiden) harus mundur sekarang," kata salah satu demonstran berusia 34 tahun, Oleh Bukoyenko.

Demonstran lain, Sergiy Yanchukov (58) mengatakan kekerasan negara yang terjadi pada Kamis lalu adalah suatu bentuk "kejahatan terhadap kemanusiaan", dan menyerukan agar presiden Yanukovych dikirim ke Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda.(baca: Menlu Uni Eropa Tengahi Konflik Ukraina)

Kerusuhan politik ini diawali dengan aksi unjuk rasa dari pihak oposisi sejak akhir 2013. Demonstran menuntut beberapa hal kepada pemerintah, yakni membatalkan pemilu yang dipercepat pemerintah, mencabut Undang-Undang Antiprotes, dan menandatangani kesepakatan berasosiasi dengan Uni Eropa. (baca: Presiden Ukraina-Oposisi Sepakati Gencatan Senjata)

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan, 67 polisi disandera setelah bus yang mereka naiki dikepung para demonstran di Kiev. Oleh para demonstran, polisi-polisi itu kemudian dibawa ke gedung Katedral St Volodymyr, di dekat pusat kota Kiev.

Al-Jazeera | BBC | ROSALINA

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya